Sukses

Kendaraan Kelamaan Ditinggal Mudik Lebaran, Perlu Ganti Busi?

Bagaimana dengan urusan perawatan busi, perlukah ikut diganti jika kendaraan lama tidak bergerak?

Liputan6.com, Jakarta - Bagi yang memiliki kendaraan umum sebagai alat transportasi selama mudik Lebaran 2022, tentu harus meninggalkan kendaraan pribadi di rumah. Kondisi tersebut tentunya akan membuat kendaraan pribadi tidak dinyalakan. Namun masih banyak masyarakat yang beranggapan bahwa kendaraan tidak akan rusak jika tidak dipakai dalam waktu lama.

Asumsi ini justru salah, karena kendaraan yang dibiarkan menganggur selama berminggu-minggu dapat menimbulkan "penyakit" baru pada komponen-komponen penting terutama mobil, karena sudah tidak dibarengi dengan pengecekan dan perawatan secara rutin seperti saat masih sering dikendarai.

Bagaimana dengan urusan perawatan busi, perlukah ikut diganti jika kendaraan lama tidak bergerak? Berbeda dengan oli, busi tidak akan terpengaruh jika kendaraan lama tidak digunakan.

Menurut Diko Oktaviano, Technical Support PT NGK Busi Indonesia, busi tidak perlu dicopot dan diganti baru jika kendaraan lama tidak dipakai, sepanjang mesin kendaraan dalam kondisi sehat.

"Berbeda dengan oli, busi tidak mengalami perubahan bentuk kalau sudah pernah digunakan, tidak berpengaruh. Jadi tidak perlu diganti selama busi tidak dipakai masih bisa berfungsi, asal juga kondisi ruang bakarnya sehat," jelas Diko.

Namun demikian Diko menyarankan agar kendaraan sering dipanaskan, paling tidak 1-2 kali dalam seminggu. "Yang penting sering-sering dipanasin biar kerak ruang bakar terbuang. Pokoknya kalau lama tidak bergerak, cukup dipanasin aja sekitar 10 menit. Itu sudah cukup membuang kerak," imbuhnya.

**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Riwayat Basah

Selain itu pemilik kendaraan juga dianjurkan mengecek kembali kondisi busi, terutama jika kendaraannya punya riwayat "basah". Karena ditakutkan busi sudah dalam kondisi berkarat.

"Karat di ruang bakar itu biasanya terjadi kalau kendaraan pernah punya histori basah, pengencangan terlalu over, ditambah lagi ruang bakar yang tidak pernah diservis. Jadinya karat itu numpuk di bagian hexagon, otomatis dia mengkerak," tutupnya

Sumber: Otosia.com

Penulis: Nazarudin Ray

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.