Sukses

Ingat, Sunmori Bukan Ajang Buat Menikmati Kecepatan

Aktivitas Sunday Morning Ride (Sunmori) kembali menjadi sorotan karena tercoreng oleh oknum bikers yang berkendara ugal-ugalan.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas Sunday Morning Ride (Sunmori) kembali menjadi sorotan karena tercoreng oleh oknum bikers yang berkendara ugal-ugalan. Mereka mementingkan egonya sendiri untuk memacu adrenalin padahal itu sangat lah berisiko.

Dari kaca pengamat keselamatan jalan yang juga sebagai Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, Sunmori dapat menimbulkan bahaya bagi pengendara lain jika dilakukan hanya sekadar menikmati kecepatan.

Menurut Sony, peserta Sunmori semestinya tidak berusaha saling kejar, apalagi memanas-manasi satu lain dan sekadar hanya untuk gaya-gayaan.

Artinya, satu orang mengompori untuk betot gas, maka yang lain akan terpancing ikut kebut-kebutan.

"Saat sunmori jangan pernah merasa aman dan jangan gampangin masalah di jalan raya. Karena yang mampu menyelamatkan kita hanya cara berpikir yang aman. Jadi pikir-pikir sebelum gas diplintir," imbuhnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prinsipnya Sunmori Menikmati Perjalanan

Sunmori, lanjut Sony, pada prinsipnya adalah aktivitas riding yang santai dan menikmati perjalanan. Pastinya, terarah dan mengedepankan keselamatan bersama, bukan "show of force" dengan memacu kendaraan sesukanya.

"Yang terjadi selama ini, banyak rider yang berfikir mumpung pagi sepi, sehingga dimanfaatkan sejenak untuk tancap gas, tapi akhirnya keterusan. Karena rata-rata mereka bergerombol, dan pada akhirnya saling manas-manasin. Harusnya sesama komunitas saling mengingatkan," tuntasnya.

Sumber: Otosia.com

3 dari 3 halaman

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.