Sukses

Tesla Cetak Sejarah karena Hal Ini

Chief Executive Officer Tesla, Elon Musk mengunggah dua foto di twitter pribadinya, untuk merayakan tonggak sejarah perusahaannya

Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer Tesla, Elon Musk mengunggah dua foto di twitter pribadinya, untuk merayakan tonggak sejarah perusahaannya. Jenama asal Amerika Serikat ini, menjadi pabrikan mobil listrik pertama yang memproduksi satu juta kendaraan, yaitu Model Y berkelir merah.

Melansir CarAdvice, produsen mobil yang bermarkas di Palo Alto ini telah menjual 807.954 unit secara global pada Oktober 2019.

Diluncurkan pada Maret 2019, Tesla Model Y dibangun dari platform yang sama dengan Model 3 dan berbagi 75 persen komponennya. Kendaraan ini didukung dengan sistem drive all-wheel dual motor, dan mampu berakselarasi 0 sampai 96 km/jam (kpj) dalam 3,5 detik, dengan kecepatan tertinggi 241 kpj dan menawarkan jangkauan hingga 450 km.

Namun, posting Twitter Musk ini muncul tepat setelah saham Tesla mencatat penurunan 13,6 persen menjadi US$ 608. Dengan penurunan tersebut, para analis pasar menghubungkan kombinasi tekanan coronavirus terhadap produksi perusahaan China serta penurunan harga minyak mentah.

Namun tercatat, penurunan harga sahamnya tidak selalu mengindikasikan kepercayaan konsumen yang berlebihan terhadap merek.

Penurunan harga saham Tesla pada hari Senin (9/3), menandai yang terendah sejak 30 Januari tahun ini, meskipun ini masih mewakili pertumbuhan 214 persen dibandingkan dengan harga saham perusahaan sebesar US$284 dibanding satu tahun yang lalu, pada 8 Maret 2019. Bulan lalu, harga saham Tesla mencapai puncaknya sebesar U$ 917 pada 19 Februari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tesla Recall 15 Ribu Mobil karena Masalah Setir

Tesla Inc secara resmi menarik 15.000 Model X di wilayah Amerika. Memiliki masalah pada power steering, kemudi mobil ramah lingkungan ini bisa lebih keras dan meningkatkan risiko kecelakaan.

Seperti dilansir Car and Bike, Kamis (13/2/2020), National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) and Transport Canada mengatakan, baut aluminium yang menghubungkan roda kemudi berpotensi korosi dan pecah sehingga pengurangan atau hilangnya bantuan power steering terjadi.

Tesla mengaku korosi terjadi karena cuaca dingin di beberapa wilayah cukup ekstrem. Adapun model yang terdampak adalah yang diproduksi sebelum pertengahan Oktober 2016.

"Mengamati korosi berlebihan pada baut yang menempel di kendaraan Model X, terutama di daerah dengan iklim sangat dingin. Tesla juga mengatakan, baut yang terhubung membutuhkan kekuatan lebih untuk memutar setir, terutama selama manuver di kecepatan rendah." kata NHTSA.

Kejadian serupa pernah dialami Tesla Maret 2018 lalu. Melibatkan 123.000 Model S secara global, kendaraan yang diproduksi sebelum April 2016 harus mengalami pergantian baut motor di bagian kemudi.

Hingga saat ini, NHTSA mencatat belum ada kecelakaan atau cedera terkait recall yang dilakukan terhadap Model X.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.