Sukses

Posisi Action Camera yang Pas untuk Mendukung Motovlog

Belakangan ini sedang ngetren yang namanya motovlog di kalangan bikers Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini sedang ngetren yang namanya motovlog di kalangan bikers Indonesia. Umumnya, konten motovlog ini menceritakan momen touring ataupun aktivitas Sunday Morning Ride (Sunmori) yang rutin dilakoni.

Untuk mendapatkan sudut pandang terbaik, tak jarang para motorist menggunakan action cam atau kamera aksi. Selain itu, bentuknya yang kecil dan ringan membuatnya tidak terlalu terasa ketika terpasang di helm. Apalagi dengan kemampuan shockproof, waterproof, dan dustproof membuat kamera kecil ini semakin diminati.

Namun, kerap muncul perdebatan mengenai lokasi terbaik action cam saat dipasang di helm. Dilansir dari Gopro-gimbal.com, setidaknya ada tiga titik yang bisa dijadikan tempat, yaitu atas, samping, dan pelindung mulut untuk helm full-face. Ketiganya memang memiliki kekurangan dan kelibihannya masing-masing. Simak ulasannya di bawah ini:

1. Atas Helm

Salah satu lokasi yang paling banyak digunakan ialah atas helm. Namun, bukan berarti titik tersebut adalah yang paling baik. Pasalnya, saat berkendara dengan kecepatan tinggi action cam akan menciptakan tekanan pada helm.

Positifnya, dari sudut tersebut, video yang didapat bisa sedekat mungkin dengan pandangan pengendara. Video itu nantinya akan menampilkan bagian depan secara penuh.

2. Samping helm

Pemasangan action cam di samping helm atau bagian pipi juga semakin populer. Pasalnya, video akan menyajikan pandangan yang sejajar dengan mata. Alhasil, pengalaman penonton dan pengendara bisa hampir sama.

Sayangnya, penempatan di samping membuat titik keseimbangan helm berubah. Selain itu, akan ada sudut yang tak terlihat karena tertutup sebagian.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

3. Depan helm/ chin

Posisi favorit baru para motorist ialah bagian depan atau chin pada helm full-face. Meski berada di bawah mata, pengalaman yang diberikan kurang lebih sama. Salah satu kelebihan posisi ini ialah tidak merusak aerodinamika. Selain itu, goncangan pada motor tidak akan terlalu terlihat.

Namun, beberapa helm memiliki bagian dagu yang membulat. Hal ini berpengaruh pada pemasangan dudukan action cam. Selain itu, helm akan terasa sedikit lebih berat di depan karena pemasangan action cam.

Lantas, posisi mana yang terbaik? Berdasarkan sumber yang sama, semuanya dikembalikan ke kenyamanan motoris. Sebab, ketiga posisi tadi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Cara terbaik untuk mengetahuinya adalah dengan trial and error. Selamat mencoba.

Sumber: Otosia.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.