Sukses

Cuci Mobil Pakai Air Tanah Bisa Bikin Kusam, Benarkah?

Cuci mobil merupakan bagian dari perawatan kendaraan, terutama cat mobil, yang paling mudah dilakukan. Namun, ternyata air yang digunakan juga tak boleh sembarangan.

Liputan6.com, Jakarta - Cuci mobil merupakan bagian dari perawatan kendaraan, terutama cat mobil, yang paling mudah dilakukan. Namun ternyata, air yang digunakan juga tak boleh sembarangan.

Tujuannya, untuk mendapatkan hasil yang terbaik, cat mobil tidak kusam. Ada beberapa alasan mengapa kita harus memperhatikan detil perawatan mobil.

Baiknya, cuci mobil menggunakan air PAM, bukan dengan air tanah. Jika Anda menggunakan air tanah, ini akan mempengaruhi warna cat mobil tersebut. 

"Nanti bisa oksidasi karena itu air tanah, dan ini akan bikin cat mobil cepat kusam, kecuali air PAM kan beda. Selain membuat lebih kusam, lebih gampang jamuran baik di kaca ataupun bodi," kata Teknisi Poles Auto Glaze, Saryanto, di Kelapa Gading, Minggu (22/4/2018).

Bahkan tak hanya di bagian bodi, jamur juga bisa masuk ke sela pintu mobil jika Anda menggunakan air tanah untuk mencucinya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya

"Bodi bisa jamuran, lihat dari dekat juga kelihatan berkerak begitu. Kalau pakai air tanah, di sela pintu mobil saja bisa berjamur. Kalau kita nyuci kelamaan, akan lebih cepat jamurannya," kata pria yang akrab disapa Aki ini.

Selain harus memperhatikan air PAM, ternyata wilayah tempat tinggal juga mempengaruhi. Menurutnya, wilayah yang dekat laut seperti Jakarta Utara memiliki kualitas air yang kurang baik.

"Walau baru sekali nyuci, apalagi daerah Jakarta Utara, benar-benar airnya terlalu parah. Setiap cuci di tempat pencucian mobil, pokoknya sudah keluar dari carwash biasanya dikaneboin (dilap) kan, kalau kelamaan lalu kena sinar matahari itu langsung nongol (jamurnya)," kata Aki.

Pemilik mobil juga harus apik jika menginginkan cat kendaraannya awet. Aki mengatakan, air hujan juga bisa mempengaruhi. Jadi, pemilik mobil seharusnya bisa melap atau mencuci mobil jika terkena hujan.

"Kalau hujan terus enggak dilap juga bikin jamur. Lebih baik disiram air PAM, bisa agak ngurangin. Kena air hujan kalau enggak dilap bisa jamuran, tapi lebih cenderung yang parah kalau kena air tanah," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini