Sukses

KTM: Mesin Bertenaga Besar Bukan Segalanya di MotoGP

Menurut Chef Designer KTM, mesin bertenaga besar saja tidak cukup untuk memenangkan pertandingan.

Liputan6.com, Mattighofen - KTM, pabrikan otomotif asal Austria, memastikan akan turut serta di ajang MotoGP tahun depan. Dua pembalap mereka adalah Pol Espargaro dan Bradley Smith, yang saat ini masih jadi pembalap Yamaha Tech 3.

Motor yang akan mereka andalkan untuk menerabas sirkuit adalah KTM RC16 V4. Motor ini didesain oleh Kurt Trieb selaku chief designer. Salah satu perbedaan yang paling mencolok ada pada mesin. Mereka mengklaim komponen ini benar-benar baru.

Dalam web resmi KTM, Trieb panjang lebar tentang mesin baru ini. Menariknya, menurut Trieb tenaga besar saja tidak cukup untuk sukses di MotoGP. Yang dibutuhkan justru adalah karakter, serta konfigurasi yang benar-benar sesuai.

"Anda lihat Ducati dengan mesin yang paling kuat dengan, misalnya, Yamaha yang mesinnya lebih lemah. Tapi kemudian Yamaha yang memenangkan perlombaan," ujarnya, dikutip dari gpone.com, Jumat (16/9/2016).

Menurutnya, contoh di muka adalah bukti bahwa tenaga bukan segalanya. Ini juga berkaitan dengan pembatasan yang ditetapkan penyelenggara.

"Ada beberapa pembatasan, misalnya, diameter bore maksimal itu 81 mm. Tidak masuk akal jika membuat mesin yang bisa mencapai 20 ribu rpm karena ukuran valve/katup terlalu kecil untuk memperoleh apapun," terang Trieb.

"Jadi ada putaran mesin maksimal yang sesuai dengan bore ini, di antara 16.500 sampai 18 ribu rpm. Angka ini juga berlaku untuk mesin kami," tambahnya.

Menurutnya, mesin baru ini juga berdasarkan pada kegagalan di tahun 2005. Saat itu, KTM juga membuat mesin yang begitu bertenaga, namun gagal. "Sekarang kami punya pengujian dan rencana pengembangan yang tepat," kata Trieb lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini