Sukses

Tanpa Bekal Teknologi, Mobil Nasional Cuma Mimpi

Menciptakan sebuah mobil nasional memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Liputan6.com, Jakarta - Karya-karya anak bangsa untuk merealisasikan mimpi mobil nasional terus bermunculan dan menuai decak kagum. Namun, menurut Presiden Komisaris PT Indomobil, Subronto Laras, tak mudah untuk benar-benar merealisasikannya dan diproduksi secara masal.

Saat berkunjung ke Liputan6.com, di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (8/5/2014), Pria yang telah 40 tahun berkecimpung di industri otomotif itu mengatakan, untuk menciptakan sebuah mobil nasional diperlukan penguasaan teknologi.

"Kalau cuma buat satu atau dua mobil itu tidak sulit. Tapi sulit kalau memproduksi secara masal bagaimana?," katanya.

Menciptakan sebuah mobil nasional memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ia menuturkan, sebelum MR (Mobil Rakyat) 90 yang bekerjasama dengan Mazda meluncur, pemerintah sebenarnya berniat untuk menggarap mobil karya dalam negeri.

"Tapi ketika dilakukan studi hasilnya tidak mungkin dan akhirnya kami menciptakan mobil yang bekerjasama dengan Mazda," imbuh Subronto. Pada waktu itu, Mazda 323  dan Mazda Vantrend merupakan proyek nasionalisasi yang dilakukan PT Indomobil.

Subronto mencontohkan, proyek mobil nasional yang dilancarkan Malaysia melalui Proton juga berakhir mandek. "Proton ternyata teknologinya dari Mitsubhisi yang hanya di-redesign. Namun ketika Mahatir Mohammad ingin semua komponen pakai kontel lokal Mitsubisi akirnya memilih angkat kaki," jelasnya.

"Kalau belum bisa menguasai teknologi, mobil nasional cuma mimpi," tandasnya. (Gst/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.