Sukses

Hai Ladies, Mari Mengenal Bedanya AHA vs BHA Buat Eksfoliasi Kulit

Sebelumnya, eksfoliasi tidak hanya mengacu pada formula berpasir yang secara fisik mengangkat sel-sel kulit mati dari wajah.

Liputan6.com, Jakarta Eksfoliasi atau pengelupasan kulit menjadi salah satu cara yang banyak dilakukan orang demi menghasilkan kulit yang bersih, bercahaya, dan halus. Caranya bisa beragam, salah satunya menggunakan produk yang mengandung AHA dan BHA.

Lantas, apakah AHA dan BHA itu?

Sebelumnya, eksfoliasi tidak hanya mengacu pada formula berpasir yang secara fisik mengangkat sel-sel kulit mati dari wajah. Adapula jenis lain, seperti asam, yang seding dijadikan sebagai perawatan kulit tertentu secara kimiawi melarutkan penumpukan sel kulit mati teresbut dan tidak perlu digosok. Dalam hal ini, AHA BHA berperan dalam proses eksfoliasi tersebut.

Pengertian AHA

Dilansir dari InStyle, Selasa (2/8/2022), AHA adalah kependekan dari asam alfa-hidroksi. Asam ini berasal dari tumbuhan dan hewan alami yang biasanya digunakan untuk merawat kulit kering, menua, dan jerawat.

"AHA yang umum digunakan dalam perawatan kulit adalah asam laktat dan glikolat," jelas Dokter Kulit Bersertifikat di Art of Skin MD Melanie Palm.

Seiring bertambahnya usia, kulit cenderung menumpuk lebih banyak sel kulit mati karena siklus sel kulit alami mulai melambat. Itulah yang akhirnya membuat kulit terlihat kusam.

"AHA terutama digunakan untuk membantu pengelupasan yang bekerja dengan menghilangkan lapisan atas sel kulit mati untuk memberi jalan bagi generasi sel kulit baru," jelas Palm.

Sementara itu, AHA dapat ditemukan di banyak jenis produk perawatan kulit, termasuk serum, toner, masker, dan pelembab. "AHA telah mendapatkan popularitas dalam perawatan kulit karena kemampuannya untuk menargetkan lapisan kulit yang dangkal, sehingga membantu tekstur kulit, warna kulit, hiperpigmentasi, jerawat, munculnya garis-garis halus, dan banyak lagi," kata Palm.

Pengertian BHA

Lalu ada pula BHA. BHA merupakan singkatan dari asam beta-hidroksi. Pengelupasan kimia dengan bahan ini memecah minyak dan sel kulit mati yang menyumbat pori-pori.

"BHA yang paling umum adalah asam salisilat," kata Dokter Kulit Bersertifikat dan Pendiri Avant Dermatology Sheila Farhang.

"Bahan ini paling baik digunakan untuk kulit berminyak dan berjerawat," lanjutnya. Ekstrak kulit pohon willow adalah bahan alami yang mengubah dirinya menjadi asam salisilat dan umumnya digunakan dalam formula perawatan kulit. Asam salisilat dikenal dapat melawan bakteri, itulah sebabnya asam salisilat juga digunakan sebagai pengobatan kutil.

Sejauh produk perawatan kulit pergi, BHA biasanya ditemukan dalam perawatan spot, tambalan jerawat, serum, toner, pengelupasan kimia, masker, dan bahkan beberapa formula alas bedak untuk kulit berminyak dan berjerawat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perbedaan

AHA dan BHA bahan ini termasuk exfoliator kimia, tapi keduanya memiliki sifat dan hasil yang berbeda.

"Salah satu perbedaan terbesar antara keduanya adalah AHA membersihkan penumpukan kulit mati yang berlebihan dan mengurangi konsentrasi ion kalsium di kulit, sedangkan BHA memiliki sifat antibakteri dan anti-inflamasi sambil memotong minyak di pori-pori dan menyebabkan lebih sedikit iritasi," jelas Palm.

Selain itu, BHA adalah follicutropic yang berarti lebih baik menembus pori-pori ke bawah folikel rambut ke tempat jerawat dimulai. Itulah sebabnya BHA termasuk exfoliator kimia yang disukai bagi seseorang yang memiliki kulit berjerawat.

Namun, karena AHA dan BHA membuat kulit lebih rentan terhadap kerusakan akibat sinar matahari. Jadi, penting untuk memakai tabir surya dengan setidaknya SPF 30 untuk perlindungan yang memadai.

Efek Samping

Seperti banyak bahan aktif dalam perawatan kulit, AHA memang memiliki kemungkinan efek samping. Jika Anda baru menggunakan exfoliant kimia, Palm mengatakan Anda mungkin mengalami gatal-gatal ringan atau iritasi saat Anda terbiasa dengan produk tersebut.

Sementara banyak orang cocok dengan AHA, mereka yang memiliki kondisi kulit inflamasi seperti rosacea, eksim, atau psoriasis mungkin menganggap asam terlalu mengiritasi. Jika Anda mengalami salah satu dari kondisi kulit ini, Palm menyarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit dan menguji produk sebelum mengaplikasikannya ke wajah Anda.

Perlu diingat bahwa BHA juga berpotensi mengeringkan dan mengiritasi. Farhang mengatakan untuk menghindari menggunakannya pada kulit terbuka, infeksi aktif, atau alergi yang diketahui.

Bisakah Keduanya Digabungkan?

Sementara AHA biasanya digunakan untuk mengobati tanda-tanda penuaan dan perubahan warna karena eksfoliator yang lebih agresif dan BHA populer untuk kulit yang rentan jerawat karena sifat antibakteri dan anti-inflamasinya, mereka dapat dikombinasikan.

"Kombinasi keduanya dapat bekerja dalam beberapa kasus, tetapi penting untuk tidak berlebihan karena ini dapat merusak penghalang kulit Anda, mengakibatkan iritasi, kemerahan, dan komplikasi lainnya," kata Palm.

Farhang menyarankan pengelupasan seminggu sekali. "Memilih antara benar-benar tergantung pada jenis kulit Anda, sensitivitas, dan tujuan kulit Anda," tegasnya.

 

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.