Sukses

Coba 5 Makanan Ini Buat Memperkuat Fungsi Otak

Berikut ini beberapa makanan yang bisa mempertajam ingatan, fokus, dan menjaga kesehatan otak secara keseluruhan.

Liputan6.com, Jakarta Otak memiliki peran penting dalam tubuh manusia. Dengan otak, manusia bisa berpikir, memiliki ingatan, fokus, bergerak, bernapas, hingga membantu jantung berdetak. Karena itu, otak perlu dijaga dengan terus membuatnya lebih kuat, tajam, dan cerdas.

Salah satu yang berperan membuat otak menjadi kuat adalah dari pola makan. Menurut National Institute on Aging, apa yang kita makan dapat secara langsung berdampak pada peradangan dan stres oksidatif dalam tubuh. Keduanya dapat memengaruhi risiko penyakit neurodegeneratif, termasuk Alzheimer dan Parkinson.

Berawal dari itu, seorang psikiater nutrisi sekaligus anggota dari Harvard Medical School Uma Naidoo membagikan informasi mengenai makanan yang bisa mempertajam ingatan, fokus, dan menjaga kesehatan otak secara keseluruhan.

Dikutip dari CNBC, Senin (11/10/2021), makanan tersebut antara lain:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

1. Cokelat Hitam

Naidoo mengatakan, “Cokelat hitam kaya akan antioksidan dan flavonal kakao yang membantu menjaga kesehatan sel-sel otak. Ini juga mengandung serat untuk membantu mengurangi peradangan otak dan mencegah penurunan kognitif.”

Sebuah studi telah dilakukan pada tahun 2020 untuk membandingkan cokelat hitam dan putih. Studi tersebut untuk mengetahui cokelat mana yang dapat memengaruhi memori orang dewasa yang sehat dan masih muda.

Hasilnya, peserta yang diberi cokelat hitam memiliki kinerja memori verbal yang lebih baik, dilihat dua jam setelah mengonsumsi cokelat.

Kemudian para peneliti menyarankan, karena kandungan flavonoid yang lebih tinggi dari cokelat hitam, “Secara akut dapat meningkatkan fungsi kognitif pada manusia,” katanya.

Namun menurut Naidoo, cokelat hitam yang dimaksud ini adalah yang memiliki setidaknya 70 persen kakao. Hanya saja jangan berlebihan mengonsumsinya.

“Satu meta-analisis menunjukkan bahwa jumlah optimal konsumsi cokelat hitam untuk kesehatan pembuluh darah kita – termasuk yang memasok darah ke otak – adalah sekitar 45 gram per minggu,” ucap Naidoo.

 

2. Buah Beri

“Beri mengandung antioksidan, fitonutrien, serat, vitamin, dan mineral,” kata Naidoo. Nutrisi ini dapat membantu mempertahankan memori. Selain itu, kandungan serat di dalamnya pun dapat membantu memberi makan mikroba di usus.

Naidoo menyarankan untuk mengonsumsi bermacam-macam buah beri mulai yang berwarna merah, biru, dan hitam. Buah beri berwarna merah itu seperti buah stroberi. Jangan salah, stroberi kaya akan flavonoid yang dapat membantu memperlambat penurunan kognitif.

Sementara blueberry, mengandung berbagai jenis flavonoid yang terkait dengan pencegahan stres oksidatif. Adapun blackberry, merupakan sumber antioksidan yang bagus sehingga dapat membantu kesehatan sel otak.

Naidoo mengatakan, “Makan berbagai buah beri berwarna juga dapat mengurangi gejala kecemasan dan membantu menangkis penyakit neurodegeneratif, seperti demensia.”

 

3 dari 3 halaman

3. Kunyit

Kunyit mengandung senyawa yang disebut kurkumin. Kandungan tersebut merupakan rahasia yang sebetulnya sangat bermanfaat untuk otak.

“Kurkumin adalah zat anti-inflamasi yang kuat. Menurut penelitian, mengonsumsinya dapat membantu mengurangi gejala kecemasan dan menurunkan kognitif seiring bertambahnya usia,” kata Naidoo.

Sementara itu, kunyit tunggal memang bagus, tetapi khasiatnya bisa lebih kuat jika dipadukan dengan lada hitam. Naidoo mengatakan, “Piperin, senyawa yang terdapat dalam lada hitam, dapat mengaktifkan kurkumin dan meningkatkan bioavailabilitas ke otak dan tubuh.”

Karena itu, Anda bisa memasukkan kunyit dan lada hitam ke dalam daftar diet. Mungkin Anda bisa mencampurkannya pada nasi hangat, kentang, atau oatmeal.

4. Sayuran Hijau

“Sayuran hijau adalah makanan pokok dalam diet sehat otak karena mengandung folat dan vitamin B yang mendukung perkembangan saraf dan fungsi neurotransmitter,” jelas Naidoo.

Lebih lanjut Naidoo menjelaskan, “Kekurangan folat dapat menyebabkan peningkatan gejala depresi serta penuaan kognitif.”

5. Makanan Fermentasi

Makanan fermentasi terjadi karena pencampuran makanan ke kultur mikoorganisme yang kemudian ditambahkan gula ke dalamnya. Kemudian menciptakan kandungan lain, seperti asam laktat yang dapat menghasilkan bakteri ramah usus.

“Kami tahu apa yang disebut koneksi usus-otak,” kata Naidoo. Jadi, ketika seseorang mengonsumsi makanan yang difermentasi dan mampu meningkatkan kesehatan usus, itu juga dapat meningkatkan fungsi kognitif.

Akan tetapi, beberapa makanan fermentasi dapat membuat perut menjadi kembung. “Jika Anda merasa tidak nyaman, kurangi asupan tersebut sampai usus dan tubuh bisa menyesuaikan diri kembali,” ujarnya.

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.