Sukses

Belajar Jarak Jauh Bikin Anak Malas, Ikuti Saja Tips Ini

Memang sedikit sulit untuk mengajarkan anak belajar dari rumah dengan selalu melihat layar laptop atau gawai.

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Covid-19 membuat kegiatan belajar mengajar yang tadinya di sekolah harus diubah menjadi belajar di rumah. Tidak sedikit orang tua yang harus ikut berpartisipasi dalam pembelajaran virtual selama pandemi ini.

Sehingga tidak sedikit juga orang tua yang mengeluh dan stress karena perubahan pembelajaran tersebut ataupun anaknya menjadi malas dan enggan untuk menyimak penjelasan dari guru mereka.

Melansir dari CNBC, Sabtu (3/10/2020) berikut lima strategi dan rekomendasi yang dapat membantu orang tua memastikan anak mereka berkembang, meskipun harus menjalani kelas secara daring:

1. Memiliki ruang khusus untuk belajar

Banyak orang tua yang telah menyiapkan tempat di rumah untuk anak-anak menyelesaikan tugas sekolah.

Namun jika Anda belum melakukannya atau ruangan tersebut hanya untuk solusi sementara, pertimbangkan untuk berupaya lebih menjadikannya area tempat anak-anak menghabiskan waktu untuk belajar. Karena tidak ada yang mengetahui kapan pandemi ini akan berakhir.

2.  Ciptakan rutinitas, bukan jadwal

Alih-alih mencoba membuat jadwal yang kaku tentang sekolah, lebih baik untuk membuat rutinitas untuk belajar.

Yang menjadi pembedanya adalah anak-anak akan menemukan sesuatu yang dapat memberi sinyal kepada mereka bahwa ini saatnya untuk belajar. Dengan menciptakan rutinitas yang dapat menjadi kebiasaan dapat membantu anak ingin untuk belajar.

 

 

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi selanjutnya

3.  Istirahatkan otak

Umumnya, anak-anak belajar paling banyak dalam waktu 30 menit dan untuk anak yang umurnya masih kecil mungkin perlu mengubah aktivitas setiap 15-20 menit untuk benar-benar tetap terlibat.

Agar anak-anak tetap termotivasi dan fokus, orang tua harus mendorong mereka untuk istirahatkan otak. Dapat berupa istirahat sejenak untuk melakukan latihan pernapasan dalam atau meminta anak berlari beberapa putaran. Selain itu juga bisa menjadi istirahat siang hari yang lebih lama.

Gerakan fisik yang tertatur adalah hal terpenting dalam seokolah, jadi membangun gerakan setiap harinya sebenarnya dapat membantu mestimulasi pembelajaran.

4. Pecahkan tugas menjadi bagian kecil

Jika anak-anak memiliki banyak tugas yang harus dilakukan setiap hari, maka akan sangat stres untuk melakukannya secara bersama-sama.

Sehingga orang tua bisa untuk membantu mengajari anak-anak untuk memecahnya menjadi tugas yang lebih kecil sehingga tidak menakutkan.

5. Tetap terhubung dengan guru

Bekerjasama dengan guru memungkinkan orang tua untuk memantau kemajuan dengan lebih baik dan mengidentifikasi area untuk perbaikan agar pembelajaran mereka tetap pada jalur yang tepat. Komunikasi yang terjalin tersebut sangat membantu karena guru tidak bisa melihat siswa mereka setiap harinya.

 

Reporter: Tasya Stevany

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.