Sukses

Pemilu 2014, KPU Gandeng Farmasi Kontrol Tinta Sidik Jari

Tenaga farmasi yang akan menguji apakah komposisi bahan tinta itu sudah sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan bekerjasa sama dengan ahli farmasi untuk mengontrol kualitas tinta sidik jari Pemilu 2014. Sarjana farmasi yang tahu masalah kimia, nanti yang akan mengaduk (tinta) kemudian dites.

"Tenaga farmasi ini yang akan menguji apakah komposisi bahan tinta itu sudah sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan," kata Kepala Biro Logistik KPU Boradi di Kantor KPU, Jakarta, Senin (27/1/2014).

Tinta sidik jari ini, tambah Boradi, mengandung silver nitrat (asam perak) maksimal 4 persen sesuai dengan aturan dari World Health Organization (WHO).  "Silver nitrat inilah yang berfungsi agar tinta dapat bertahan di kulit pemilih," ujar Boradi.

Saat ini, produksi tinta sidik untuk 4 paket sudah dimulai. Adapun perusahaan tinta sidik jari untuk pengadaan dan distribusi akan dilakukan oleh CV Ridaya Pratama, PT Intimas Wisesa, dan PT Tintamas Tirta Surya.

Sementara, untuk menjaga kualitas surat suara, KPU juga bekerjasama dengan mahasiswa grafika. Boradi juga mengatakan untuk alat bantu tuna netra akan dilakukan oleh penyandang disabilitas, tuna netra.

"Nanti kan dibaca oleh quality control dari penyandang disabilitas yang meraba," tandas Boradi. (Tya/Ali)

Baca juga:

Anggaran Tak Cukup, Polisi Tak Bisa Maksimal Amankan Pemilu

Panglima TNI Sebut `Kambing Congek`, Anggota KPU Kaget

Anggaran Tak Ada, Pilpres 2014 Terancam Tanpa Pengawasan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.