Sukses

KAI Berharap Bantuan Ahok Tertibkan PKL di Palang Pintu Kereta

Kepala Humas PT KAI Daops I Sukendar Mulya menyambut baik niat Ahok terkait pembersihan PKL di sekitar rel kereta, dengan kirim Satpol PP.

Kepala Humas PT KAI Daops I Sukendar Mulya menyambut baik niat Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang akan memberikan dukungan Satpol PP untuk menertibkan pedagang liar di kawasan perlintasan kereta. Tetapi belum ada pembicaraan resmi antara PT KAI dengan Pemprov DKI.

"Ya, kami berharap dibantu. Tapi itu tidak bisa terus-menerus. Karena mereka juga punya aktivitas lain," kata Sukendar, Kamis (12/12/2013).

Sukendar menambahkan sebenarnya selama ini PT KAI kerap melakukan penertiban terhadap pedagang kaki lima (PKL). Hanya baru pada kawasan stasiun, seperti di stasiun Cikini dan Gondangdia.

Khusus untuk perlintasan sebidang rel kereta, Sukendar mengaku belum melakukan pembicaraan dengan pihak pemerintah kota maupun Pemprov DKI. Selain itu, diakui Sukendar, kurangnya petugas juga menjadi kendala pihak PT KAI.

"Nah, itu berharap dengan pemkot dan pemprov itu bisa diselesaikan. Tapi kami dari KAI baru hanya sebatas stasiun saja. Kami selalu bersihkan setiap harinya," ujarnya.

Sementara, mengenai angkutan kota yang 'ngetem' di sekitar perlintasan sebidang, juga akan ditertibkan. Tetapi harus terlebih dahulu berkoordinasi dengan pemerintah kota setempat. Sebab, urusan ketertiban angkutan umum berada di bawah wewenang pemerintah.

Namun, yang paling penting, lanjut sukendar, adalah bagaimana menertibkan dan menumbuhkan kesadaran para pengendara khususnya dalam melewati jalur perlintasan sebidang rel kereta. Sehingga keamanan pengguna jalan serta penumpang dan awak kereta dapat terjaga.

"Sebetulnya, kami wacanakan bagaimana menertibkan pengguna jalan raya. Mohon hati-hati apabila melewati pintu pelintasan. Kemudian juga menertibkan yang tidak berkepentingan, semacam pak ogah yang berdalih mengatur," tukas Sukendar. (Tnt/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini