Sukses

Rekonstruksi Kuak Kronologi Pembunuhan Sadis Holly Angela

Sebelum dibunuh, Holly terlebih dahulu dibekap dengan sehelai saputangan yang sudah dibasahi dengan obat bius. Agar Holly pingsan.

Rekonstruksi yang menguak detil pembunuhan sadis Holly Angela Ayu dilakukan di tempat kejadian perkara, kamar nomor 09 AT, Tower Ebony, Apartemen Kalibata City. Dari sana diketahui, perempuan 30-an tahun itu dihabisi nyawanya secara sadis oleh 2 eksekutor, Elriski Yudhistira dan Rusky. Setelah 2 tersangka tiba-tiba menyelonong masuk ke kamar Holly pada 30 September lalu.

"Kita melaksanakan rekonstruksi pembunuhan Holly. Ada 52 adegan secara keseluruhan," kata Kepala Unit V Sub Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Dit Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Polisi Antonius Agus di Kalibata City, Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Dalam reka ulang, terlihat jelas, sebelum dibunuh, Holly terlebih dahulu dibekap dengan sehelai saputangan yang sudah dibasahi dengan obat bius. Agar Holly pingsan.

Adegan pembiusan tertuang dalam reka adegan pada poin 39A. Rangkaian adegan dalam proses eksekusi ini didapatkan dari keterangan tersangka Pago. Usai membunuh, Pago ikut melarikan diri bersama tersangka Rusky yang menjadi eksekutor.

Pada masa pelariannya inilah, Rusky menceritakan seluruh proses pembunuhan Holly Angela Ayu kepada tersangka Pago. Sementara, Pago berperan membuntuti korban saat menemui ibu asuhnya, Ani di Cibubur, Jakarta Timur.

Saat itu, Elriski dan Rusky sudah masuk ke dalam kamar Holly dengan menggunakan kunci duplikat. Kedua eksekutor bersembunyi di balik pintu kamar.

Holly yang tiba di apartemen pada pukul 21.00 WIB langsung dibekap oleh tersangka Rusky menggunakan sehelai saputangan yang basah oleh obat bius.

Sebelum dibekap, ketika menuju kamar, Holly masih berkomunikasi lewat telepon genggam dengan ibu asuhnya. Holy sempat berteriak minta tolong yang didengar ibu asuhnya lewat sambungan telepon.

Ibu asuh Holy -- yang digantikan perannya pada rekonstruksi ini -- kemudian meminta bala bantuan ke pihak apartemen dan teman Holy.

Setelah dibekap dengan obat bius oleh Rusky, tersangka Elriski mulai memukul kepala Holy menggunakan sebilah besi ukuran 50 cm, hingga Holy pingsan. Setelah pingsan, Holy kemudian dijerat kaki dan tangannya menggunakan charger handphone.

Selanjutnya, adegan ketika saksi mendatangi TKP setelah mendapat telepon dari ibu angkat. Saksi kemudian menggedor-gedor pintu kamar Holy untuk menolongnya.

Mendengar saksi mendobrak pintu, tersangka Rusky dan Elriski mencoba kabur. Rusky berhasil kabur setelah merayap ke unit 09AS, yang bersebelahan dengan kamar Holly melewati balkon. Sementara Elriski yang mencoba mengikuti Ruski, jatuh terpeleset hingga akhirnya tewas.

Sementara Rusky yang sudah aman di kamar 09AS, kemudian turun ke balkon lantai 08AS. Di lantai itu, ia kemudian memecahkan pintu balkon dan bersembunyi di unit kosong itu hingga keesokan harinya. Setelah hari berganti, Ruski baru bergerak dengan mendobrak pintu 08AS dengan menggunakan pecahan kaca pintu balkon.

Rusky pun berhasil lolos setelah pintu 08AS terbuka. Hingga kini, Rusky masih buron. (Ein/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini