Sukses

Jokowi di Tengah Hitam dan Baunya Kali Nipah

Kali Nipah hanya salah satu dari 884 kali kecil di seluruh Jakarta. Hampir seluruh kali itu belum dikeruk selama puluhan tahun.

Setelah mengunjungi Rawa Lindung, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Gubernur DKI Jakarta Jokowi melanjutkan perjalanannya memantau Kali Nipah di Petojo, Jakarta Selatan. Kali Nipah merupakan salah satu kali kecil yang saat ini tengah dikeruk.

Pantauan Liputan6.com, dengan didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Manggas Rudi Siahaan dan Walikota Jakarta Selatan Syamsuddin Noor, Jokowi tampak mengamati pengerjaan pengerukan kali. Terlihat 1 unit eskavator di antara rumah-rumah warga yang akan dibongkar menjadi kampung deret.

Sekilas, kondisi kali yang lebarnya hanya sekitar 2 meter itu memiliki air dengan warna hitam pekat dan bau tak sedap. Tampak pula gundukan sampah rumah tangga yang ikut mengalir bersama aliran air.

"Bayangkan, ini berapa puluh tahun kayak gini. Sudah 30 tahun lebih nggak dikeruk, paling ini tingginya hanya 10 centimeter. Coba bayangin, bagaimana tidak mau banjir, tingginya hanya 10 centi," ujar Jokowi, Senin (18/11/2013).

Kali Nipah hanya salah satu dari 884 kali kecil di seluruh Jakarta. Hampir seluruh kali itu belum dikeruk selama puluhan tahun. "Ada 884 kali di Jakarta kondisinya sama seperti ini, bagaimana nasib ratusan kali lainnya," ucapnya.

Jokowi menjelaskan, salah satu yang menyebabkan kali sulit dikeruk adalah banyaknya pemukiman liar di antara kali-kali. Sehingga tidak ada jalur bagi akses masuk alat berat untuk mengeruk kali.

"Ya kanan-kirinya banyak rumah seperti ini, untuk bawa alat itu lewat mana? Ini nggak mungkin alat besar bisa masuk. Kalau di sini (Kali Nipah) kebetulan saja dibangun kampung deret, jadi sekalian. Tapi di tempat lain, ada 884 sungai di DKI dengan problemnya sama," paparnya.

"Ada jutaan warga nunggu penyelesaian. Saya mau lihat lagi 2 minggu rampung. Idealnya kali kecil-kecil gini 1 sampai 2 meter. Kalau ini hanya 10 centimeter, gimana nggak banjir," pungkas Jokowi. (Ndy/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.