Sukses

Rekonstruksi Pengeboman GKPI Padang Bulan Medan

Aksi pengeboman diawali dengan pertemuan di Tanjungbalai yang dipimpin Hambali dan Imam Samudra. Dari tiga bom yang dipasang, hanya bom di GKPI Padang Bulan yang meledak dan melukai puluhan jemaat.

Liputan6.com, Medan: Keterlibatan Hambali dan terpidana Kasus Bom Bali Imam Samudra dalam sejumlah peledakan bom semakin terkuak. Dalam aksi pengeboman gereja di Medan, Sumatra Utara, Mei 2000 misalnya. Hambali dan Imam Samudra-lah yang memimpin pertemuan di Tanjungbalai akhir 1999. Pertemuan itu digelar untuk membahas rencana pengeboman di tiga gereja di Medan. Hal ini terungkap dalam reka ulang pengeboman gereja yang digelar Kepolisian Daerah Sumut di Gereja Kristen Protestan Indonesia Padang Bulan Medan, baru-baru ini.

Dalam rekonstruksi yang diperagakan tersangka Indra Warman alias Toni Togar tersebut diketahui, sebanyak tiga bom telah dipasang di tiga gereja berbeda. Namun hanya bom di Gereja Padang Bulan-lah yang meledak dan melukai puluhan jemaat.

Menurut Indra, aksi pengeboman diawali dengan pertemuan di Tanjungbalai yang dipimpin Hambali dan Imam Samudra. Selain itu hadir pula Nasrullah, Dani Sitorus alias Abu Yasar. Akhirnya diputuskan pengeboman dilakukan Ahad 28 Mei 2000 dengan tiga gereja sebagai sasaran. Dan tersangka Indra ditetapkan sebagai eksekutor GKPI Padang Bulan. Sedangkan tersangka Dani Sitorus untuk Gereja Huria Kristen Batak Protestan di Jalan Sudirman dan Nasrullah untuk Gereja Kristus Raja di Jalan M.T. Haryono [baca: Seorang Tersangka Bom Natal di Medan Dibekuk].

Tibalah pada waktu yang ditetapkan. Saat itu, tersangka Indra masuk ke gereja saat kebaktian berlangsung. Setelah sempat duduk sekitar lima menit, tersangka meninggalkan tas berisi bom yang akhirnya meledak dan melukai puluhan jemaat. Sedangkan dua bom di Gereja HKBP Sudirman dan Gereja Kristus Raja berhasil dijinakkan sebelum meledak.(DEN/Panogari Panggabean dan Amal Rambe)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini