Sukses

Peringati Isra Miraj, SBY Doakan Suriah

Presiden SBY berharap besar pada pertemuan antara pihak yang bertikai dalam perang saudara Suriah di Jenewa.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap besar pada pertemuan antara pihak yang bertikai dalam perang saudara Suriah di Jenewa, dalam waktu dekat ini. Dia mengharapkan kedua kubu, yakni kubu pemerintah dan pemberontak Suriah untuk berdamai.

"Dalam kesempatan yang baik ini, saya mengajak hadirin sekalian untuk berdoa, semoga pertemuan antar pihak yang bertikai di Suriah yang akan segera digelar di Jenewa dalam waktu dekat ini dapat berjalan lancar. Dan menghasilkan perdamaian yang abadi bagi rakyat suriah, rakyat Lebanon dan umat Islam di berbagai belahan dunia," kata Presiden saat peringatan Isra Miraj yang berlangsung di Istana Negara, Jumat (7/6/2013) malam.

SBY menjelaskan, perkembangan konflik di Suriah masih mencemaskan dan berharap konflik itu tidak meningkat menjadi perang saudara yang berkepanjangan.

Sebelumnya, SBY mengirimkan surat kepada negara-negara yang menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB untuk meminta agar segera memberikan jalan keluar atau solusi untuk mengakhiri krisis di Suriah.

"Surat Presiden tentang Syria ditujukan kepada negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB," kata staf khusus presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah.

Dalam akun Twitter @SBYudhoyono, juga disampaikan bahwa SBY telah mengirimkan surat kepada DK PBB untuk segera atasi krisis Suriah yang semakin memburuk.

"Melihat situasi konflik yang semakin memburuk di Suriah dan potensi (krisis itu-red) meluas ke kawasan, Presiden SBY menulis surat kepada UNSC (Dewan Keamanan PBB,red)," demikian kicauan tersebut.

Tweet selanjutnya,"saat ini adalah waktunya untuk dilakukan tindakan kolektif yang dilakukan oleh UNSC untuk mengurangi tekanan konflik di Suriah dan utamanya menyelamatkan kalangan sipil yang tak bersalah."

"Presiden SBY juga meminta UNSC dan lima anggota DK PBB yang memiliki hak veto untuk menyediakan solusi politik bagi masyarakat Suriah," tweet di akun resmi Presiden tersebut. (Ant/Riz)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini