Sukses

HMI Cabang Jawa Tengah: Banyak Muatan Politis Dalam Kongres

Koordinator Lapangan HMI Cabang se-Jateng dan DIY Yusuf Ahmad menilai molornya jadwal kongres diduga adanya pengaruh politik di belakang layar, sehingga kongres terus-terusan ricuh.

Kongres ke-28 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) diwarnai aksi premanisme. Sejumlah peserta kongres mengeroyok Saifudin alias Udin PO saat memimpin sidang. Peristiwa itu terjadi di tempat berlangsungnya kongres di Gedung Olah Raga (GOR) Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu 13 April kemarin.

Koordinator Lapangan HMI Cabang se-Jateng dan DIY Yusuf Ahmad mengecam tindakan itu. Ia menilai molornya jadwal kongres diduga adanya pengaruh politik di belakang layar, sehingga kongres terus-terusan ricuh.

"Banyak muatan politis, banyak yang bermain di belakang layar di kongres ini. Tapi saya tidak bisa menyebutkan kelompok-kelompoknya," kata Yusuf di Jakarta, Senin (15/4/2013).

Dia beralasan, nuansa politis dalam kongres itu dapat dilihat adanya para kader se-Indonesia yang masih bertahan dan menginap di hotel selama 30 hari. "Kongres 30 hari, selama 30 hari hotel itu harus dibayar. Lalu siapa yang bayar? Semua cabang se-Indonesia masih bertahan di kandidat masing-masing, uang siapa?" cetusnya.

Selain itu, Yusuf meminta kader HMI kembali ke aturan atau konstitusi, roh perjuangan, membuang kepentingan politik, dan tidak melakukan tindak kekerasan saat berkongres. Karena ha itu tidak sejalan dengan aturan dan roh perjuangan HMI.

Yusuf menambahkan, untuk menghindari kericuhan yang terus terjadi, kongres harus dihentikan dan dicari solusi atas masalah tersebut.

"Kami minta kongres harus dihentikan, karena sudah tidak sehat. Nanti apakah kongres luar biasa atau apalah namanya untuk menyelamatkan HMI," jelas Yusuf

Kongres ke-28 HMI telah menelan korban, yakni Sekum Badko HMI Jateng dan DIY Saifudin alias Udin PO yang menjadi Pimpinan Sidang Kongres HMI ke-28. Udin dikeroyok kader HMI lainnya usai memimpin sidang yang digelar di Gelanggang Olah Raga (GOR) Ragunan, Jakarta Selatan.

"Kami tidak terima dengan kondisi seperti, semua urusan kongres tapi dilarilkan ke isu-isu yang tidak jelas," pungkas Yusuf. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini