Sukses

Pesta Rakyat Meriam Karbit untuk Rayakan Idul Fitri Ala Warga Bogor

Meriam karbit (kuluwung) dari kayu randu dinyalakan bergantian pada Pesta Rakyat Ngadu Bedug yang digelar 14-15 April 2024 untuk rayakan Idul Fitri.

Liputan6.com, Jakarta - Dentuman keras terdengar bersahutan di tepi Sungai Cipamingkis, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Meriam karbit (kuluwung) dari kayu randu dinyalakan bergantian pada Pesta Rakyat Ngadu Bedug yang digelar 14-15 April 2024.

Hal ini adalah cara warga di Jonggol merayakan Idul Fitri yang sudah menjadi tradisi sejak lama.

Ibarat 'perang' puluhan meriam karbit atau kuluwung pun saling bersahutan di kedua sisi sungai.

"Sejak saya kecil, adu kuluwung (meriam karbit) sudah ada dan dirayakan saat lebaran," kata Tokoh Masyarakat Jonggol, Beben Suhendar, Minggu (14/4/2024).

Tahun ini, ada dua desa yang terlibat dalam perang meriam karbit. Puluhan meriam karbit diletakkan saling menghadap sungai.

"Walaupun hanya dua kelompok desa, tapi semua warga di Kecamatan Jonggol ikut berpartisipasi memeriahkan pesta rakyat ini. Ada yang nyumbang petasan, karbit dan lainnya," terangnya.

Menurut Beben, persiapan meriam dimulai sebelum ramadhan. Pertama-pertama adalah membuat meriam yang berasal dari batang pohon randu berdiameter 60 centimeter dan panjang 6 meter.

"Karena sudah sulit, kami mencari pohonnya sampai ke luar Bogor seperti Cianjur dan Sukabumi," kata anggota DPRD Kabupaten Bogor ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berharap Jadi Daya Tarik Wisatawan

Kemudian batang pohon randu dibagi menjadi dua bagian. Setelah bagian dalam dibentuk leter U, batang pohon dirakit kembali menjadi satu diikat menggunakan kayu rotan agar ketika dibunyikan, balok kayunya tidak pecah.

Beben berharap adu perang meriam karbit di Jonggol masuk dalam calender event Pemerintah Kabupaten Bogor. Selain sudah menjadi tradisi masyarakat Jonggol, juga dapat meningkatkan daya tarik bagi wisatawan.

"Banyak warga Bekasi, Karawang dan dari daerah lainnya datang kesini. Dan perputaran uang cukup besar. Ini tentu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Jonggol," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.