Sukses

7 Respons Mulai Pengamat hingga Menteri Usai Pertemuan Prabowo Subianto dan Surya Paloh

Presiden terpilih Republik Indonesia (RI) periode 2024-2029 Prabowo Subianto menyambangi NasDem Tower di Jakarta Pusat pada Jumat 22 Maret 2024. Kedatangan Prabowo disambut langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden terpilih Republik Indonesia (RI) periode 2024-2029 Prabowo Subianto menyambangi NasDem Tower di Jakarta Pusat pada Jumat 22 Maret 2024. Kedatangan Prabowo disambut langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

Dalam kesempatan itu, usai melakukan pertemuan, Prabowo mengaku sudah menawarkan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh untuk bergabung di Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Surya Paloh menyatakan tawaran Prabowo itu disambut baik. Menurut Surya Paloh, bukan tidak mungkin Partai NasDem bergabung ke barisan Prabowo-Gibran. Dia menyebut peluangnya masih sama kuat, fifty-fifty atau 50-50.

"Itu fifty fifty possibility-nya. Itu penghargaan Pak Prabowo (kepada NasDem)," ujar Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024.

Setelah pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Surya Paloh muncul berbagai tanggapan dari sejumlah pihak. Salah satunya Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia Arifki Chaniago.

Arifki menilai, pertemuan tersebut semakin menarik sebab terdapat simbol karpet merah yang disiapkan Surya Paloh untuk menyambut Prabowo di markas NasDem.

"Karpet merah ini, sambutan untuk orang yang spesial. Jelas ini simbol politik. Menariknya simbol politik itu diberikan oleh NasDem," ujar Arifki saat menanggapi pertemuan kedua Prabowo dan Paloh, Jumat 22 Maret 2024.

Sementara itu, Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin enggan menanggapi momen pertemuan antara Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh dengan Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto. Cak Imin, sapaan akrabnya, memilih untuk tidak menanggapi hal tersebut.

"Enggak ada, enggak ada tanggapan," tutur Cak Imin di Rumah Pemenangan AMIN, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Tak jauh berbeda, pasangannya, Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan menilai, pertemuan tersebut adalah hal baik dan tidak ada yang istimewa.

"Ya sesuatu yang baik, sesuatu yang tidak ada yang luar biasa," ucap Anies.

Berikut sederet respons sejumlah pihak usai pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower di Jakarta Pusat pada Jumat 22 Maret 2024 dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Respons Analis Politik

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih Republik Indonesia periode 2024-2029 Prabowo Subianto menemui Ketum Partai NasDem Surya Paloh di Tower NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat 22 Maret 2024.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia Arifki Chaniago menilai, pertemuan tersebut semakin menarik sebab terdapat simbol karpet merah yang disiapkan Surya Paloh untuk menyambut Prabowo di markas NasDem.

"Karpet merah ini, sambutan untuk orang yang spesial. Jelas ini simbol politik. Menariknya simbol politik itu diberikan oleh NasDem," ujar Arifki saat menanggapi pertemuan kedua Prabowo dan Paloh, Jumat.

Arifki menambahkan, pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto semakin patut untuk disimak. Sebab pada momentum yang sama, pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar yang diusung Partai NasDem sedang mempersiapkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait hasil Pilpres 2024.

Karena itu, silaturahmi politik ke markas Partai NasDem pada situasi saat ini menjadi 'mahal' bagi Prabowo.

"Karena di balik usaha Anies-Imin menyiapkan gugatan, NasDem punya sikap berbeda," kata Arifki.

Lebih lanjut, Arifki menambahkan, posisi Surya Paloh dan Prabowo Subianto saat ini adalah penentu dari bagian efek politik terhadap upaya hak angket atas dugaan kecurangan Pemilu 2024 di Senayan.

Sebab dalam situasi yang masih tarik-ulur antarfraksi, nyatanya NasDem kembali bergerak cepat untuk menentukan arah dan menentukan posisi di pemerintahan selanjutnya.

"NasDem sepertinya lebih cepat membaca ruang-ruang kosong, sehingga lebih duluan membangun posisi untuk masuk ke pemerintahan," ucap Arifki.

Arifki percaya, jika Prabowo-Gibran sukses merangkul NasDem dan PKB untuk bergabung dengan koalisi, maka daya tawar politik PDIP tidak lagi mahal. Sebab kekuatan politik Prabowo akan lebih kuat di parlemen.

"Apalagi, posisi PPP juga lemah setelah dinyatakan gagal masuk parlemen. Artinya, PDIP dinilai tidak berkepentingan membangun mitra oposisi atau ingin mengambil jalan itu sendirian," ucap Arifki menandasi.

 

3 dari 8 halaman

2. Respons Pengamat Politik

Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih Republik Indonesia periode 2024-2029 Prabowo Subianto telah bertemu Ketum Partai Nasdem Surya Paloh di Tower NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat 22 Maret 2024 lalu.

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin, mengatakan hal tersebut sebagai upaya Prabowo untuk merangkul lawan politik dengan harapan mau bergabung menjadi koalisi di pemerintahan.

Sebab, Ujang mengungkapkan Prabowo menyadari posisi partai politik di Koalisi Indonesia Maju (KIM) tak cukup kuat di parlemen.

"Kenapa senang merangkul lawan politik? Karena untuk memperkuat kekuatan di parlemen. Kalau Pak Prabowo bersandar pada Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu nggak cukup kuat," kata Ujang kepada Liputan6.com, dikutip Minggu 24 Maret 2024.

"Kalau dikonversi nanti itu hasilnya kelihatannya tidak akan lebih dari 50 persen jumlah kursi kekuatan Koalisi Indonesia Maju di parlemen itu," sambung Ujang.

Oleh sebab itu, mau tidak mau Prabowo harus merangkul rival politiknya agar mau bergabung sebagai koalisi di pemerintahan. Tidak hanya Nasdem, Ujang menyebut Prabowo juga akan segera menyambangi dan merangkul parpol lain.

"Makanya suka tidak suka, senang tidak senang harus merangkul pihak yang kalah. Merangkul Nasdem, PPP, PKB, PKS, bahkan PDIP. Nanti siapa yang bergabung siapa yang tidak akan kelihatan nanti," ucap Ujang.

Menurut Ujang, dengan merangkul parpol yang kalah dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024, Prabowo tengah berusaha mengamankan jalannya pemerintahan yang bakal ia pimpin ke depan. Sehingga, janji kampanye dapat dijalankan tanpa hambatan.

"Yang jelas ya tadi agar pemerintahan Prabowo ini aman agar kekuatan parlemennya mayoritas, sehingga ketika kuat di parlemen, menjadi kekuatan mayoritas koalisinya, artinya kebijakan-kebijakan Prabowo-Gibran, janji-janji kampanye akan mudah direalisasikan," tegas Ujang.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, hal wajar jika nantinya Surya Paloh akan merapat ke pemerintahan selanjutnya. Pasalnya, Surya merupakan eks Golkar yang belum bisa berada di posisi oposisi, terlebih juga merupakan seorang pengusaha juga.

"Jadi sikap yang diambil Surya Paloh ini sangat bisa dipahami," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (23/3/2024).

Qodari juga menyadari, NasDem yang notabenenya partai nasionalis, mengusung Anies Baswedan sebagai presiden, pasti ada yang ingin dicapai yaitu meningkatkan elektoral partai semata. Terbukti, NasDem masih berada di posisi lima teratas pada Pemilu 2024.

"Saya kira Surya Paloh mendapatkan target yang diinginkan, beliau dan partai NasDem, dan hari ini beliau bisa lebih leluasa membawa kapal partai Nasdem dalam variabel penting dalam konstelasi politik Indonesia ke depan," ucap dia.

Karena itu, Qodari mewajari langkah NasDem dan dan Surya Paloh mengubah haluan dan melakukan komunikasi politik dengan para rivalnya. Dengan kata lain, agenda Surya Paloh dan Anies Baswedan saat ini sudah berbeda.

Dirinya juga meyakini, dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Sebagai paslon yang juga ketua umum PKB, konsentrasi Cak Imin mulai bercabang. Antara terus bersama Anies di koalisi perubahan, atau berfikir pragmatis demi menyelamatkan partainya, PKB.

 

4 dari 8 halaman

3. Respons Anies-Cak Imin

Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin enggan menanggapi momen pertemuan antara Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh dengan Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto. Cak Imin, sapaan akrabnya, memilih untuk tidak menanggapi hal tersebut.

"Enggak ada, enggak ada tanggapan," tutur Cak Imin di Rumah Pemenangan AMIN, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Cak Imin juga memilih untuk berlalu saat ditanya awak media perihal kabar tawaran Prabowo Subianto kepada Surya Paloh untuk bergabung di pemerintahan.

"Enggak ada tanggapan," jawab Cak Imin yang langsung menaiki mobilnya.

Sementara itu, Capres nomor urut 01, Anies Baswedan menanggapi pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto di NasDem Tower pada Jumat siang 22 Maret 2024. Anies menilai, pertemuan tersebut adalah hal baik dan tidak ada yang istimewa.

"Ya sesuatu yang baik, sesuatu yang tidak ada yang luar biasa," ucap Anies.

Anies menilai positif pertemuan tersebut lantaran Prabowo ingin berkunjung ke NasDem Tower, dan Partai NasDem menyambut dengan baik.

"Iya, saya rasa itu sesuatu yang baik ketika ada tokoh seperti Pak Prabowo mau berkunjung lalu partai Nasdem sebagai tuan rumah menerima dan menyambut," kata Anies.

Anies juga mengungkapkan pertemuannya dengan Surya Paloh hari ini. Menurutnya, isi pertemuan hanya santai-santai saja.

"Kalau tadi santai aja karena kita buka bersama. Jadi, lebih banyak bicara, ya cerita tentang buah, cerita tentang makanan, cerita macam-macam soal itu," kata Anies.

Dia menyatakan, pihaknya masih konsentrasi dengan proses sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Kami masih terus konsentrasi untuk proses di MK, dan itulah proses yang sedang kami kerjakan," kata Anies.

Anies menjelaskan, proses setelah pemilu 2024 masih panjang. Pasalnya, siapapun presiden yang terpilih, baru akan mulai membentuk kabinet di bulan Oktober 2024.

"Jadi, perjalanan masih panjang, karena siapapun yang nanti terpilih itu pembentukan kabinet baru bulan Oktober, sekarang masih bulan Maret, Maret," ucapnya.

Maka dari itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, apapun pernyataan yang disampaikan hingga saat ini masih bersifat spekulatif.

"Jadi apapun yang dikatakan hari ini semuanya sifatnya spekulatif karena siapapun yang nanti terpilih akan dilantik, baru dilantik tanggal 20 Oktober dan baru bentuk kabinet sesudah dilantik, jadi membicarakan itu sekarang itu masih panjang, masih panjang," pungkas Anies.

 

5 dari 8 halaman

4. Timnas AMIN Minta Diambil Positif Saja

Kapten Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), M. Syaugi Alaydrus mengaku, tidak ambil pusing terkait dengan pertemuan Calon Presiden (Capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh di DPP NasDem, Jakarta. Pertemuan itu diketahui dilakukan pada siang hari tadi, usai salat Jumat 22 Maret 2024.

"Diambil positif, pertama kan pasti ada nilai positifnya. Bagus, bagus, baik, baik," kata Syaugi kepada wartawan di Markas Timnas AMIN, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024.

Eks Kepala Badan Sar Nasional (Kabasarnas) ini mengaku ingin agar pertemuan itu dipandang secara positif saja.

"Ya enggak apa-apa, pertemuan kan baik-baik saja. Kita positif thinking saja gitu loh," ujarnya.

Ia juga menegaskan, jika pihaknya tidak khawatir terkait pertemuan Prabowo dengan Surya Paloh.

"Enggak perlu khawatir, kita tetap yang penting jalur MK," pungkas Syaugi.

 

6 dari 8 halaman

5. TKN Prabowo-Gibran Apresiasi NasDem

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Silfester Matutina, mengapresiasi ucapan selamat dari Ketum NasDem, Surya Paloh.

"Kami dari TKN menyambut positif dan berterimakasih atas ucapan selamat dari Pak Surya Paloh dan juga 5 Komunitas Relawan Ganjar," kata Silfester dalam keterangannya.

Silfester mengaku sangat mengapresiasi sikap mereka yang mau mengakui kemenangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka demi persatuan dan kemajuan Bangsa. Ini, kata dia, bentuk sikap sportif dan kenegarawanan.

"Sangat ksatria dan berjiwa besar," tambahnya.

Ia mengatakan, sikap Surya Paloh dan 5 Komunitas Ganjar seharusnya menjadi contoh untuk Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

"Tapi kami dari TKN juga tidak terlalu berharap sikap ini akan diikuti oleh Mas Anies dan Mas Ganjar. Dan kami masih juga menghargai upaya Mas Anies dan Mas Ganjar yang mencoba mengadu peruntungan menjadi Presiden melalui gugatan ke Mahkamah Konstitusi dan Hak Angket di DPR." kata Silfester.

"Ya silahkan saja itu hak mereka. Tapi bagi kami TKN kami tidak khawatir sama sekali karena kami berkeyakinan kami tidak melakukan kecurangan-kecurangan yang dituduhkan mereka," sambung dia.

Silfester mengaku yakin Prabowo-Gibran akan dilantik Oktober mendatang.

"Kami yakin bahwa Pak Prabowo dan Mas Gibran atas Ridho Tuhan dan Rakyat nanti 20 Oktober 2024 akan dilantik menjadi Presiden dan Wapres yang memimpin Bangsa kita," tandas SIlfester.

 

7 dari 8 halaman

6. Kata Ketua Umum PAN Zulhas

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan merespons soal pertemuan Capres Prabowo Subianto dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Zulhas hanya mengatakan silaturahmi adalah tradisi yang baik meski beda pandangan politik.

"Silutarahmi khas tradisi kita, boleh beda capres boleh beda pandangan, tapi silaturahmi jalan terus jadi bagus," kata Zulhas usai melapor SPT Pajak di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024.

Zulhas pun tidak berkomentar lebih jauh saat ditanya jika NasDem bergabung ke Koalisi Indonesia Maju. Dia enggan menjawab lagi terkait pertemuan Paloh dan Prabowo.

"Itu aja dulu ya," ujarnya.

"Saya baru bayar pajak," tambahnya.

 

8 dari 8 halaman

7. Bahlil Sebut Prabowo Selalu Terbuka dengan Partai NasDem

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menilai capres pemenang Pilpres 2024 Prabowo Subianto selalu terbuka menerima Partai NasDem bergabung ke koalisi Indonesia Maju. Menurut dia, Prabowo senang apabila semua komponen bangsa ikut membangun Indonesia.

Kendati begitu, Bahlil menyerahkan keputusan tersebut kepada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh apakah akan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran atau memilih menjadi oposisi.

"Ya itu keputusannya pada NasDem dong, yang jelas Pak Prabowo selalu tangan terbuka untuk bergandengan tangan dengan seluruh komponen bangsa, termasuk Partai NasDem," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Dia mengatakan Prabowo dan Surya Paloh merupakan sahabat lama yang telah berkawan selama puluhan tahun. Bahlil menyambut baik kedua tokoh politik itu bertemu dan membahas penyelesaian masalah bangsa.

"Bagus, baguslah sesama tokoh bangsa kan. Bagus lah. Bangsa ini kan nyaman kan, aman kan, kalau seandainya sesama elite, tokoh-tokoh semua bisa duduk bareng, mebicarakan secara baik terhadap penyelesaian-penyelesaian masalah bangsa," jelasnya.

"Mereka berdua kan sahabat, Pak Prabowo sama Pak Surya Paloh itu kan sahabatannya sudah lama puluhan tahun," sambung Bahlil.

Bahlil meyerahkan kepada Prabowo apakah akan menerima Partai NasDem bergabung ke pemerintahan kedepan atau tidak. Namun, dia meyakini Prabowo Subianto mau merangkul semua pihak untuk membangun dan mengelola negara.

"Pak Prabowo kan selalu ngomong bahwa mengelola negara, mengurus negara ini tidak bisa satu dua orang saja, membutuhkan banyak komponen rakyat untuk membangun bangsa dan negara," pungkas Bahlil Lahadalia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.