Sukses

Bertemu Prabowo, Kaesang Mengaku Belum Bicara soal Jatah Menteri

Diketahui, PSI merupakan salah satu partai politik yang mengusung dan mendukung Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengaku belum membahas terkait jatah menteri dengan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto saat bertemu kemarin. 

"Masalah menteri itu kan kemarin adalah pertama kali saya ketemu Pak Prabowo setelah beliau ditetapkan sebagai Presiden 2024-2029, dan saya tidak membahas sama sekali soal jatah menteri wamen atau apapun itu. Saya cuma fokus makan aja di sana, enggak bisa tidur aku," kata Kaesang, Jumat, (22/3/2024).

Diketahui, PSI merupakan salah satu partai politik yang mengusung dan mendukung Prabowo-Gibran saat Pilpres 2024.

Sementara partai yang sudah menyinggung soal jatah menteri adalah Golkar. 

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Firman Soebagyo menilai, permintaan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto terkait jatah 5 kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran adalah hal wajar.

Ia menyinggung soal beberapa pertimbangan mengapa Golkar layak. Pertama bahwa Golkar yang pertama mengusung Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

“Pertama, Golkar ini kan kemarin dalam prosesnya mencalonkan juga salah satunya yang menjadi poin kemenangan ini kan Mas Gibran diusung Golkar. Ini kepentingan politisnya kan. Ini menjadi salah satu bagian yang jadi pertimbangan,” ungkap Firman pada wartawan, Senin (18/3/2024).

Selain itu, lanjut Firman, dukungan dari pemilih Golkar tehadap Prabowo-Gibran menurutnya cukup tinggi.

“Kemudian juga hasil survei sendiri dukungan kepada partai kita ke Pak Prabowo dan mas Gibran cukup besar,” kata dia.

Selain itu, raihan suara Pileg Golkar menurutnya cukup tinggi dan akan menjadi bagian dari daya tawar Golkar.

“Dan alhamdulillah untuk nanti ke depan di legislatif ini Golkar mendapat posisi kursi yang cukup signifikan rupanya. Ini ada kalkulasi politik tentunya, kalkulasi politik ini yang mungkin direpresentasikan dalam bentuk bagaimana nanti portofolio di Kementerian,” pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pembahasan

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bicara soal permintaan 5 kursi menteri di pemerintahan Prabowo Subianto. Dia mengklaim belum meminta langsung kepada Prabowo.

"Kita belum minta. Terima kasih," kata Airlangga ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (18/3/2024).

Dia mengatakan, permintaan lima kursi itu masih dalam pembahasan internalnya. Airlangga juga masih menunggu pengumuman resmi pemenang Pilpres 2024 oleh KPU.

"Itu masih dalam pembahasan. Kita tunggu pengumuman KPU besok," ucapnya.

Airlangga tidak menjawab jelas apa dasar Golkar meminta jatah 5 kursi menteri di pemerintahan Prabowo.

Ia juga tidak merespons lebih lanjut ketika ditanya jika PKB bergabung ke pemerintahan Prabowo.

"Terima kasih," tutup Airlangga.

3 dari 3 halaman

Gibran: Nanti Dibicarakan

Calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyebut, pembahasan soal susunan kabinet pada pemerintahan RI mendatang akan ada waktunya sendiri. Hal ini disampaikan Gibran menanggapi permintaan jatah lima kursi menteri dari Partai Golkar.

"Untuk masalah menteri dan lain-lain dibicarakan lagi, didiskusikan lagi," kata Gibran dilansir dari Antara, Senin (18/3/2024).

Menurut dia, jumlah kursi menteri pada kabinet pemerintahan mendatang akan ditentukan oleh Prabowo Subianto selaku calon presiden.

"Belum, nanti ada waktunya sendiri," ucap Gibran.

Gibran mengaku, sejauh ini partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum membicarakan terkait penyusunan kabinet.

Disinggung mengenai keterlibatan Presiden Jokowi untuk penyusunan kabinet mendatang, ia enggan mengelaknya.

"Belum ada pembicaraan ke sana. Kalau untuk masalah itu ya selama ini diskusi dengan saya dan Pak Prabowo, antara kami berdua," katanya.

 

Reporter: Nur Habibie/Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini