Sukses

Asyik Mancing di Pinggir Sungai Cirarab, Ayah dan Balitanya Tewas Terseret Arus

Seorang ayah di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, mengajak anaknya yang masih berusia 3 tahun memancing di pinggir Sungai Cirarab, berakhir petaka.

Liputan6.com, Jakarta Seorang ayah di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, mengajak anaknya yang masih berusia 3 tahun memancing di pinggir Sungai Cirarab, berakhir petaka.

Keduanya hanyut terbawa arus sungai hingga akhirnya jasad sang anak ditemui terlebih dulu oleh tim SAR gabungan.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu siang, 17 Maret 2024. Menurut laporan warga, sang ayah bernama Achmad Supryadi (40), membawa serta anak perempuannya, Kaira (3), memancing di pinggir Sungai Cirarab, Kampung Rancabalokk, Desa Cukanggalih, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang.

"Ayah dan anak tenggelam sekitar pukul 14.00 WIB ketika sedang memancing, kemudian terpeleset dan terseret arus Kali Cirarab. Personel rescue Basarnas Jakarta kami turunkan untuk melakukan pencarian terhadap kedua korban," ungkap Desiana Kartika Bahari, Kepala Basarnas Jakarta selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR.

Setelah menurunkan perahu karet, tim penyelam serta dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang dan juga warga sekitar akhirnya tim SAR menemukan jasad sang anak, Kaira, 500 meter dari lokasi kejadian.

Jasad balita itu ditemukan dalam keadaan mengapung di perairan dan langsung dievakuasi ke rumah duka.

"Korban akhirnya ditemukan tim SAR gabungan pada siang tadi dan jenazahnya langsung dibawa menuju rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga," kata Desiana.

Meski ada satu jasad korban yang ditemukan, tim gabungan masih terus melakukan proses pencarian tubuh sang ayah yang belum ditemukan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tim SAR Disebar untuk Mencari Tubuh Sang Ayah

Tim pun dibagi menjadi tiga, tim pertama melakukan upaya pencarian dengan menyisir aliran Kali Cirarab menggunakan perahu karet hingga radius 3 KM dari lokasi kejadian.

Tim kedua melakukan proses penyelaman pada kedalaman 4 meter dengan kondisi jarak pandang terbatas untuk menyisir di bawah permukaan air di sekitar lokasi kejadian.

Sementara itu, tim ketiga melakukan pengamatan secara visual melalui jalur darat di sepanjang bantaran Sungai Cirarab hingga radius 500 meter dari lokasi kejadian. Sampai berita ini diturunkan, tubuh sang ayah belum juga ditemukan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.