Sukses

Gunakan Momentum Ramadan, MUI Serukan Pemboikotan Produk Terafiliasi Israel

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan umat Islam Indonesia bisa ikut ambil dalam gerakan boikot tersebut pada bulan Ramadan kali ini, dengan tidak lagi mengonsumsi produk Israel atau yang terafiliasi saat sahur dan berbuka puasa.

Liputan6.com, Jakarta Konflik antara dua negara, Palestina-Israel masih terjadi hingga hari ini. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun mengambil sikap tegas. MUI menyerukan kepada umat Muslim agar menggunakan momentum bulan suci Ramadan, untuk memboikot sejumlah produk yang terafiliasi Israel, hingga Palestina merdeka dari penjajahan rezim Zionis Israel.

"MUI sudah jelas posisinya. Kami tidak mau berhubungan dengan yang terafiliasi Israel," kata Wakil Sekjen MUI Bidang Dakwah, Arif Fahruddin, Minggu (10/3), usai pengumuman kegiatan kolaborasi antara MUI dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), ketika melakukan Safari Ramadan di 10 provinsi, dengan menggandeng sejumlah ulama dan dai dari Palestina. 

Agenda utama kegiatan tersebut, kata Arif sekaligus untuk mempererat solidaritas, penggalangan donasi untuk warga Gaza, dan sekaligus menegaskan kembali gerakan boikot atas produk Israel dan semua produk terafiliasi Israel di Indonesia.

"MUI ingin mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia dan dunia tentang kekejaman zionis Israel yang telah menjajah, melukai dan memperkosa hak kemerdekaan bangsa Palestina. MUI mengajak seluruh pihak bersama-sama menggunakan semua jalur, baik diplomasi politik, ekonomi dan kebudayaan, untuk membasuh luka bangsa Palestina, untuk terus mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina yang hukumnya wajib karena untuk kebaikan dan menghentikan kekejaman Israel," ujar Arif. 

Selain itu, dia juga berharap Safari Ramadan sekaligus bisa menggaungkan fatwa MUI terkait agresi Israel atas Palestina. 

"Fatwa haram MUI terkait agresi Israel di Palestina juga berlaku di bidang ekonomi, dimana umat Islam tidak boleh menggunakan produk Israel dan pendukungnya," katanya.

Menurutnya, umat Islam Indonesia bisa ikut ambil dalam gerakan boikot tersebut pada bulan Ramadan kali ini, dengan tidak lagi mengonsumsi produk Israel atau yang terafiliasi saat sahur dan berbuka puasa. Penegasan sikap MUI tersebut juga disampaikan oleh Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim.

"Di bulan Ramadan ini jangan lagi menjual produk-produk Israel dan terafiliasi Israel. Semua makanan dan minuman produk terafiliasi Israel diboikot, ini adalah salah satu bentuk tekanan yang bisa kita lakukan," kata Sudarnoto.

Sudarnoto mengatakan, boikot bisa  memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina. Oleh karena itu, katanya, dukungan bangsa Indonesia termasuk MUI, BAZNAS dan seluruh organisasi masyarakat Islam, harus bersatu, untuk membantu dan memberikan dukungan penuh terhadap bangsa Palestina.

"Kami tidak akan pernah berhenti sampai Palestina merdeka," ujar Sudarnoto. 

Menurut Sudarnoto, Safari Ramadan ini juga untuk membasuh luka warga Palestina akibat genosida Israel atas Gaza.  Dikatakannya, kegiatan akbar tersebut bakal berlangsung di 60 masjid di setiap provinsi, termasuk di Riau, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Kepulauan Riau, Jawa Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat.

Pada November 2023, MUI mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Perjuangan Palestina. Fatwa menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah. 

Dalam fatwa yang sama, MUI merekomendasikan umat Islam semaksimal mungkin menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel serta yang mendukung penjajahan dan zionisme. Fatwa tersebut mempertebal momentum boikot di tengah masyarakat atas produk keluaran perusahaan multinasional yang terafiliasi Israel atau yang diketahui aktif mendukung genosida Israel atas Gaza. 

Menurut MUI banyak brand yang sepenuhnya diproduksi di Indonesia dan beredar luas di tengah masyarakat, namun diketahui dimiliki oleh perusahaan asing yang memiliki jejak keterkaitan dengan Israel, lewat beragam investasi ataupun dukungan pendanaan langsung.

Donasi Gaza

Sementara itu Wakil Ketua BAZNAS, Mokhamad Mahdum mengatakan bahwa penghimpunan donasi Palestina sejak Oktober 2023 mencapai Rp230 miliar. Sebagian dari donasi tersebut telah disalurkan ke Palestina. 

Bertepatan Ramadan 2024, lanjutnya, BAZNAS merencanakan pembukaan dapur umum di Al-‘Arish, Mesir, untuk meringankan beban puasa warga Palestina yang terusir hingga perbatasan Mesir. Lebih jauh, dia menyebut semua donasi yang terkumpul untuk Palestina akan digunakan untuk program tanggap darurat atau untuk sosial-kemanusiaan, rehabilitasi dan rekonstruksi kembali berbagai fasilitas umum di Gaza.

"Rangkaian kegiatan kemanusiaan ini sesuai dengan semangat konstitusi Indonesia, bahwa bangsa Indonesia mendukung perjuangan kemerdekaan semua bangsa yang terjajah," kata Mahdum. 

 

 

(*)

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini