Sukses

Antisipasi Kenaikan Harga, Jokowi Bagikan Bantuan Pangan BULOG di Tangsel

Program Bantuan Pangan beras ini merupakan salah satu solusi dalam menghadapi situasi perberasan yang saat ini tengah mengalami fluktuasi harga.

Liputan6.com, Tangerang Selatan Menyikapi kondisi perberasan nasional saat ini, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa program pembagian Bantuan Pangan beras merupakan salah satu solusi dalam menghadapi situasi perberasan yang saat ini tengah mengalami fluktuasi harga. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri langsung kegiatan penyaluran Bantuan Pangan beras di Kota Tangerang Selatan, Senin (19/02).

Jokowi menjelaskan bahwa kenaikan harga dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana el nino di seluruh dunia. Sehingga berdampak pada kenaikan harga karena jumlah produksi menurun. Sementara kebutuhan konsumsi masyarakat cenderung tetap atau bahkan mengalami peningkatan.

“Bapak-Ibu sekalian, kenapa pemerintah memberikan beras 10kg setiap bulan kepada masyarakat? Karena harga beras di seluruh dunia saat ini mengalami kenaikan harga, tidak hanya di Indonesia saja. Hal ini disebabkan oleh adanya perubahan iklim, perubahan cuaca, sehingga banyak yang gagal panen padahal yang makan tetap, produksinya berkurang, sehingga harganya menjadi naik. Dan pemerintah memberikan bantuan beras ini agar meringankan Bapak Ibu semuanya," jelas Presiden. 

Di tempat yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan bahwa saat ini pemerintah tengah bersiap untuk melakukan penyerapan beras dari dalam negeri yang berasal dari panen raya pada bulan Maret nanti.

Menurutnya, saat ini pemerintah berkomitmen melakukan upaya-upaya untuk menghadirkan kesimbangan beras di pasaran sehinggan produsen dan konsumen menerima kebaikan dari kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

“Kita berharap panen bulan Maret nanti bisa di atas 3 juta ton, kemungkinan di angka 3,5 juta ton sehingga dapat menurunkan tension harga beras yang ada. Dan, pemerintah hari ini sedang menyeimbangkan antara Nilai Tukar Petani khususnya tanaman pangan yang angkanya itu 116,16% di tingkat petani dengan harga yang di hilir. Ya, ini memang perlu waktu untuk sampai pada keseimbangan baru”, terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Stok Beras Cukup Hadapi Bulan Puasa dan Lebaran

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menerangkan bahwa ketersediaan stok beras BULOG cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama menjelang bulan puasa dan lebaran.

Dirinya menekankan, BULOG saat ini secara rutin menggelontorkan beras ke berbagai saluran distribusi baik untuk Program Bantuan Pangan Beras maupun Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat, selain menyalurkan Bantuan Pangan Beras alokasi Februari dan persiapan alokasi Maret, Bulog terus mendorong distribusi beras ke berbagai saluran yang diantaranya ke Pasar Induk beras Cipinang, pasar tradisional bahkan ke outlet-outlet retail modern. Jadi, retail modern pun sudah mulai terpenuhi dalam seminggu terakhir ini sehingga masyarakat tidak perlu kesulitan dalam mencari beras.”, tegasnya.

3 dari 3 halaman

Bantuan Pangan Ringankan Bebas Masyarakat

Salah satu warga Kelurahan CIater yang menerima bantuan beras, Kasno (63 tahun) mengatakan bahwa beras bantuan pangan yang dirinya terima sangat membantu ekonomi keluarganya. Pria yang sehari-hari berprofesi sebagai pekerja serabutan ini, berharap agar program pemerintah yang dapat meringankan beban rakyat seperti Bantuan Pangan terus dilanjutkan keberadaannya.

“Setiap hari saya bekerja serabutan, kadang-kadang tukang parkir atau kalo ada orang manggil ya apa saja saya kerjakan. Bagi orang yang membutuhkan seperti kita, Bantuan Pangan beras ini tentunya sangat membantu dan mudah-mudahan kedepannya masih tetap ada lagi. Harapan masyarakat kecil kan begitu ya," tuturnya.

Turut mendampingi Presiden dalam kesempatan tersebut antara lain Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, Pj. Gubernur Banten Al Muktabar, dan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini