Sukses

Viral Video 'Train to Busan' di Stasiun KRL Sudirman, KCI Beri Penjelasan

Viral sebuah video yang menunjukkan kepadatan di Stasiun KRL Sudirman pada Rabu (11/10) kemarin. Dalam video yang beredar, antrean tidak bergerak sama sekali sehingga penumpang terlihat berdesak-desakkan.

Liputan6.com, Jakarta - Viral sebuah video yang menunjukkan kepadatan di Stasiun KRL Sudirman pada Rabu (11/10) kemarin. Dalam video yang beredar, antrean tidak bergerak sama sekali sehingga penumpang terlihat berdesak-desakkan.

Video yang pertama kali diunggah oleh akun Tiktok @hurttttttttt ini juga menunjukkan beberapa penumpang yang memaksakan diri untuk naik menggunakan eskalator yang berlawanan arah agar bisa segera keluar dari stasiun.

"Train to Busan di Sudirman," tulis akun tersebut, dilihat pada Kamis (12/10).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Respons KCI

Menanggapi hal itu, Manager Eksternal Relation and Corporate Image Care PT Kereta Commuter Indonesia Leza Arlan mengatakan bahwa situasi tersebut terjadi karena ada lonjakan penumpang akibat integrasi sejumlah transportasi umum.

Leza pun berujar, penumpang di Stasiun Sudirman mengalami peningkatan sebanyak 32 persen karena adanya LRT Jabodebek. Sebelumnya, Stasiun Sudirman melayani 27.356 orang tetapi kini menjadi 36.190 orang.

"Menanggapi video viral di media sosial terkait Stasiun Sudirman, dapat kami sampaikan bahwa saat ini Stasiun Sudirman terintegrasi dengan MRT, TransJakarta dan LRT yang diresmikan dan dioperasikan pada bulan Agustus lalu," kata Leza ketika dikonfirmasi, Kamis (12/9).

Maka dari itu, tambah Leza, KAI Commuter bakal menempatkan petugas di peron dan dekat tangga Stasiun Sudirman untuk mengurai kepadatan.

"KAI Commuter akan menempatkan petugas keamanan di peron dan dekat tangga manual Stasiun Sudirman untuk mengurai dan mengarahkan pengguna agar tidak terjadi penumpukan di satu area saja," ujar Leza.

Selain itu, KAI Commuter bakal memindahkan tempat pengisian daya ponsel di depan eskalator karena dapat menghalangi mobilitas penumpang.

"Selain itu, akan memindahkan charger booth yang ada di area bawah tangga manual atau depan eskalator yang menghalangi flow pengguna menuju peron," tambah Leza.

3 dari 3 halaman

Jangan Berdiri di Eskalator

Lebih lanjut, Leza juga mengimbau kepada para pengguna KRL untuk tidak berdiri di depan eskalator atau tangga manual di peron agar tidak menghalangi mobilitas penumpang sehingga terjadi penumpukan.

"Pengguna juga dapat naik-turun di Stasiun BNI City dan patuhi aturan dan selalu ikuti arahan petugas," imbuh Leza.

Sumber: Lydia Fransisca/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini