Sukses

Cegah TPPO, Imigrasi Serang Buat Program Desa Binaan di Wilayah Rawan Pekerja Migran Ilegal

Kecamatan Pontang dan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Banten dipilih karena wilayah tersebut rawan pengiriman pekerja migran secara ilegal ke luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Serang membuat program Desa Binaan Imigrasi di Kecamatan Pontang dan Tirtayasa. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya praktik Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang masih marak terjadi di desa-desa.

Kecamatan Pontang dan Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang dipilih sebagai Desa Binaan Imigrasi, karena di wilayah tersebut termasuk daerah-daerah rawan Pekerja Migran Indonesia (PMI) Non Prosedural alias ilegal.

”Pencanangan Program Desa Binaan Imigrasi ini dapat diperluas pada desa-desa lain di wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Serang,” ujar Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, Ujo Sujoto, Rabu (13/9/2023).

Kata dia, kedua daerah tersebut juga menjadi pionir pencanangan program Desa Binaan Imigrasi Kantor Imigrasi Serang karena masih cukup banyak WNI yang menjadi korban TPPO di luar negeri.

Modusnya, warga direkrut dengan diiming-imingi gaji besar, tunjangan banyak, hingga keluarga yang ditinggalkan jadi sejahtera.

"Namun kenyataannya tidak sesuai harapan, bahkan ada yang dipaksa untuk terlibat dalam tindak pidana scamming, "ujar Ujo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Petugas Imigrasi Kontrol Desa Binaan Secara Intens

Untuk itu, harapan dari pencanangan program ini adalah agar tidak ada lagi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang dengan modus bekerja di luar negeri dari desa-desa di wilayah Kecamatan Pontang dan Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang.

Nantinya, akan ada petugas imigrasi yang mengontrol secara intens ke dua wilayah tersebut. Sehingga praktek TPPO benar-benar hilang, dan banyak warga yang bisa terselamatkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.