Sukses

KIB Akan Gelar Pertemuan Usai PDIP Umumkan Ganjar Capres, Ini yang Dibahas

Sikap PDIP mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024 akan memicu peningkatan konstelasi politik usai momen Hari Raya Idul Fitri 1444 H ini. Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Golkar, PAN, dan PPP akan menggelar pertemuan usai momen lebaran untuk membahas strategi pencapresan.

Liputan6.com, Jakarta - Konstelasi politik dipastikan akan kembali memanas selepas momentum Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Apalagi bulan puasa ini ditutup dengan pengumuman resmi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (Capres) 2024.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar pertemuan, usai PDIP resmi mengusung Ganjar sebagai capres.

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengungkapkan, pertemuan akan secara intens mulai membahas sejumlah strategi pencapresan yang akan dilakukan KIB.

"Nah ini mungkin ke depan ini kita akan lebih serius lagi untuk membicarakan simulasi-simulasi soal Pencapresan. Karena koalisi KIB ini sebetulnya tujuan utamanya nanti pada akhirnya itu adalah bagaimana mencari calon pemimpin yang terbaik untuk Indonesia versinya tentunya tiga partai ini," kata Saleh saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Minggu (23/4/2023).

Saleh mengungkap pembahasan nanti akan mencoba dua skema yang bisa dilakukan KIB. Dalam, menyikapi tiga capres, yakni Anies Baswedan yang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (Nasdem, PKS dan Demokrat), Prabowo Subianto dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (Partai Gerindra dan PKB), dan Ganjar yang diusung PDIP.

"Kalau kita kalau di internal KIB kan ada dua sebetulnya. Kita bisa nyalonin sendiri pasangannya karena kami bertiga ini sudah cukup tiketnya, udah lebih dari 20 persen dari total suara yang dibutuhkan, berarti kita bisa nyalonin sendiri. Itu satu, itu versi pertama," jelasnya.

"Tapi versi yang kedua tidak tertutup kemungkinan kita juga bisa bergabung dengan partai-partai yang sudah mengusung kadernya untuk maju. Dalam hal ini yang sudah ada kan tiga," tambahnya.

Saleh mengatakan dua skema itu akan jadi pembahasan KIB kedepannya. Dengan harapan KIB antara PAN, PPP, dan Golkar tetap satu suara dan tidaj terpecah.

"Jadi, yang jelas kami bertiga ini kursinya cukup untuk mengusung sendiri calonnya," ujarnya.

Pertemuan Secara Tertutup

Senada dengan itu, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan sempat menyampaikan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dalam waktu dekat akan menggelar rapat secara tertutup. Menyikapi keputusan PDIP yang telah resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

"Tentu habis ini kita akan lebih intens lagi untuk melakukan diskusi-diskusi lebih lanjut agar komitmen kebangsaan kita ini tetap kuat. Untuk melanjutkan pembangunan sehingga meletakkan fondasi yang kokoh untuk kemajuan Indonesia," kata Zulhas saat ditemui di rumahnya, kawasan Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (22/4).

Selain anggota KIB (PAN, PPP, Golkar), lanjut Zulhas, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) Gerindra dan PKB dalam rangka komunikasi koalisi besar.

"(Pertemuan) tertutup saya kira. Saya usulkan waktu itu semuanya ikut (KIB dan KIR)," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PDIP Resmi Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres 2024

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebelumnya resmi mengumumkan nama Ganjar Pranowo yang akan diusung sebagai capres di Pilpres 2024.

Pengumuman disampaikan langsung Megawati di kediaman Bung Karno di Batu Tulis, Bogor, Jumat (21/4).

"Pada jam 13.45 WIB dengan mengucap bismillah, menetapkan Ganjar Pranowo sebagai kader dan petugas partai, ditingkatkan tugasnya sebagai calon presiden," kata Megawati.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.