Sukses

Puluhan Siswa SMP di Bogor Diduga Keracunan Makanan

Tercatat ada 55 siswa dan siswi yang diduga keracunan usai menyantap makanan yang disediakan oleh pihak asrama pada Minggu malam, 19 Februari 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Puluhan siswa SMP Marsudirini di Jalan Raya Parung, Kabupaten Bogor, diduga mengalami keracunan makanan, Senin (20/2/2023) pagi.

Puluhan pelajar kelas 7 dan 8 ini oleh pihak sekolah langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sentosa lantaran mengeluh pusing, mual dan muntah.

"Kami menerima puluhan pasien dari sekolah Marsudirini sekitar pukul 08.30 WIB," kata Komisaris Utama RS Sentosa Kolonel (Purn) Dr Frits saat dikonfirmasi Liputan6.com.

Menurutnya, pasien umumnya mengeluh gejala seperti keracunan makanan yakni pusing, mual, dan muntah-muntah.

"Kondisi pasien pada lemas semua karena dehidrasi. Setelah pemeriksaan ada pasien yang tekanan darahnya turun," ungkapnya.

Ia menyebutkan, tercatat ada 55 siswa dan siswi yang diduga keracunan usai menyantap makanan yang disediakan oleh pihak asrama pada Minggu malam, 19 Februari 2023. 

"Mereka makan semalam dan mulai merasakan gejalanya tadi pagi. Karena memang dugaan keracunan itu baru bereaksi 8 jam setelah makan," ucap Dr Frits. 

Adapun dari 55 pelajar tersebut, 20 siswa diantaranya mengalami gejala ringan sehingga hanya dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan pemberian obat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

2 Siswa Alami Gejala Berat

Kemudian, 33 siswa mengalami gejala sedang dan dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan pemberian infus serta obat. Sedangkan dua siswa lainnya mengalami gejala berat sehingga harus dilakukan rawat inap.

"Terakhir sampai pukul 11.30 WIB ada dua orang yang harus dirawat karena drop. Tekanan darahnya turun dan mual serta muntah," ujar Frits. 

Dia menambahkan tim identifikasi Lab RS Sentosa telah mengirimkan sampel makanan yang dikonsumsi oleh para siswa untuk diuji laboratorium di Labkesda.

"Kami langsung minta ke pihak sekolah sampel makanannya, dan tadi sampelnya sudah dikirim ke Labkesda untuk mengetahui penyebabnya," pungkasnya.

3 dari 3 halaman

83 Warga di Bandung Barat Keracunan Nasi Kotak, 1 Meninggal Dunia

Kasus keracunan, sebelumnya juga terjadi di Desa Cilangsari, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Sebanyak 83 orang keracunan nasi kotak yang dibagikan dalam kegiatan keagamaan. Satu orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia.

Kepala Desa Cilangari, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat Sobana mengatakan, warga yang meninggal dunia keracunan atas nama Rahmat (63) asal RW 11. Warga tersebut meninggal pada Senin (13/2/2023) sekitar pukul 22.00 WIB, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin.

"Korban meninggal sekarang sudah dimakamkan," kata Sobana, Selasa (14/2/2023).

Sobana menjelaskan, keracunan itu diduga bermula dari warga yang menyantap nasi kotak saat acara keagamaan pada Sabtu (11/2/2023).

Rahmat sebelumnya sempat menjalani perawatan di Puskesmas Gununghalu. Namun, karena kondisinya semakin parah, korban itu dirujuk ke RSUD Cililin.

Sebelumnya, Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Mawaddah mengatakan pihaknya masih menyelidiki secara rinci penyebab puluhan warga itu keracunan.

Warga yang keracunan itu mengalami sejumlah gejala, di antaranya mual-mual, pusing, suhu badan meningkat (tinggi), muntah-muntah, hingga diare.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.