Sukses

Dinas Pendidikan Kota Depok Larang Siswa Rayakan Valentine Day

Larangan tersebut telah diberikan kepada sekolah maupun Pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Depok.

Liputan6.com, Depok - Dinas Pendidikan Kota Depok melarang dan ikut serta kepada siswa merayakan hari kasih sayang (Valentine Day). Larangan tersebut telah diberikan kepada sekolah maupun Pendidikan di bawah naungan Dinas Pendidikan Kota Depok.

Berdasarkan suratnya, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Sutarno mengatakan, melarang mengikuti kegiatan valentine day, dalam rangka mengembangkan karakter dan kepribadian peserta didik. Hal itu tidak sesuai dengan norma agama, sosial, dan budaya.

“Mengimbau peserta didik tidak mengikuti dan merayakan Valentine Day baik di dalam maupun luar sekolah,” ujar Sutarno, Minggu (12/2/2023).

Sutarno menjelaskan, pengawas, kepala sekolah, dan guru melakukan pengawasan dan pemantauan kegiatan didik, di satuan Pendidikan. Dinas Pendidikan Kota Depok meminta pihak sekolah menanamkan nilai luhur budaya Indonesia kepada siswa.

“Menanamkan sikap dan perilaku melestarikan nilai-nilai luhur budaya Indonesia di lingkungan sekolah,” jelas Sutarno.

Pengawas, kepala sekolah, dan guru dapat melakukan pencegahan terhadap siswa yang terindikasi akan melakukan kegiatan valentine day. Hal itu untuk mencegah siswa mengikuti kegiatan valentine day.

“Mengambil langkah pencegahan dan memastikan peserta didik tidak mengikuti dan merayakan kegiatan yang di maksud,” ucap Sutarno.

Sementara, salah seorang orang tua siswa, Oki mengapresiasi langkah Dinas Pendidikan untuk mencegah kegiatan Valentine Day kepada siswa. Menurutnya, perayaan tersebut tidak memberikan manfaat kepada siswa yang dinilai masih labil.

“Siswa inikan masih labil mencari jati diri, sehingga perlu diarahkan untuk tidak mengikuti kegiatan Valentine Day,” ujar Oki.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Budaya Indonesia

Sebagai orang tua, Oki telah menasihati anaknya arti dari perayaan Valentine Day. Menurutnya, perayaan tersebut merupakan budaya orang luar bukan budaya asli Indonesia dalam memaknai kasih sayang.

“Ini kan budaya dari luar negeri, kami khawatir turut mempengaruhi pola pikir anak, apalagi sekarang zamannya gadget,” ucap Oki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.