Sukses

Djarot PDIP: Banyak Aktivis Muda di TMP, Diminta Jaga Terus Persatuan

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengaku senang jika anak muda, khususnya para aktivis bisa berkumpul dan saling bertukar pikiran. Menurut dia, ini pertanda baik bagi kebangsaan ke depan.

Liputan6.com, Jakarta Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengaku senang jika anak muda, khususnya para aktivis bisa berkumpul dan saling bertukar pikiran. Menurut dia, ini pertanda baik bagi kebangsaan ke depan.

Adapun ini disampaikannya saat hadir di acara diskusi publik bertajuk Acara Diskusi Publik bertajuk, “Bahaya dan Antisipasi menghadapi Politik Identitas Jelang Pemilu 2024” sekaligus syukuran hari jadi Ketua Umum Taruna Merah Putih Maruarar Sirait, di Sekretariat TMP, Jakarta, Jumat 23 Desember 2022.

"Senang sekali dan bangga hari ini karena bisa bertemu dengan banyak aktivis muda dari berbagai kalangan, ada dari ormas sayap partai dan Cipayung Plus di acara yang diselenggarakan TMP. Ini pertanda baik untuk Indonesia ke depan kalau para pemuda berkumpul membicarakan kebangsaan," kata Djarot dalam keterangannya, Sabtu (24/12/2022).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan, agar semua pihak terus berjuang untuk jiwa bangsa Indonesia tenang.

"Jiwa menebarkan kasih sayang, menjalin hubungan satu sama lain dengan kejujuran. Ini tugas anak muda dan TMP untuk memperkuat jiwa yang tenang menjadi karakter bangsa," ungkap Djarot.

Sementara, Ketua Umun TMP Maruarar Sirait mengungkapkan kebanggaan kepada bibit muda, para Ketum Cipayung Plus, calon pemimpin Indonesia masa depan yang hadir kompak di kantornya.

“Adik-adik ini semua, calon pemimpin bangsa ke depan. Kalian semua memiliki sikap bersahabat, toleran, cerdas, berkarakter, memiliki integritas dan mengusung semangat kebangsaan serta kebersamaan,” kata dia.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Literasi Digital Dianggap Jadi Solusi

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Andi Widjajanto menyebut, ada tiga isu yang menjadi tantangan terbesar konsolidasi demokrasi dalam eskalasi politik Indonesia pada 2023 dan 2024.

Andi menyebut, isu pertama terkait politik identitas; kedua, misinformasi terkait berita bohong (hoaks); dan ketiga, ujaran kebencian terutama terkait politik identitas.

"Itu tantangan terbesarnya untuk eskalasi politik Indonesia pada 2023 dan 2024," kata Andi dilansir dari Antara, Kamis (22/12/2022).

Andi mengatakan, solusi untuk mengatasi sejumlah tantangan pada tahun politik 2023 menuju Pemilu 2024 yakni dengan meningkatkan kecakapan literasi digital.

"Literasi digital menjadi kunci bagi kita untuk melakukan mitigasi eskalasi politik," ucap Andi.

Ia menyebut, solusi selanjutnya adalah ketegasan pemerintah terkait regulasi dalam mengendalikan infrastruktur digital, karena tiga tantangan isu konsolidasi demokrasi tersebut kerap kali muncul pada platform-platform digital.

"Regulasi pemerintah yang lebih kuat, peran pemerintah yang lebih kuat, tanpa misalnya menabrak prinsip-prinsip demokrasi tentang kebebasan berpendapat dan seterusnya, serta mencari perimbangan di situ," katanya.

Ia menegaskan bahwa eskalasi suhu politik menuju Pemilu 2024 akan menjadi variabel utama yang diperhatikan Lemhannas RI.

"Tawaran-tawaran kami untuk melakukan mitigasi variabel-variabel tersebut baru akan kami sampaikan pada bulan Januari 2023," kata Andi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.