Sukses

Usai Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar Bandung, Polres Tangerang Perketat Pengawasan

Bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Pasar Anyar Kota Bandung, membuat seluruh jajaran polisi di wilayah hukum Tangerang melakukan pengetatan pengawasan untuk orang yang masuk ke polsek ataupun polres.

Liputan6.com, Jakarta Bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Pasar Anyar Kota Bandung, membuat seluruh jajaran polisi di wilayah hukum Tangerang melakukan pengetatan pengawasan untuk orang yang masuk ke polsek ataupun polres.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho langsung memberi instruksi kepada anggotanya untuk memperketat pengamanan pintu masuk kantor polisi.

"Yang jelas menyikapi kejadian di Polsek Astana Anyar, Polres Metro Tangerang meningkatkan pam mako baik di Polres dan Polsek jajaran. Juga memperketat orang-orang yang akan masuk ke mako Polri," kata Zain.

Lalu semua kendaraan baik berpelat sipil dan merah akan diperiksa secara ketat dan menyeluruh saat memasuki mako Polri. Untuk mempermudah penyisiran, parkiran kendaraan anggota dan masyarakat umum pun dipisahkan.

"Lalu kami juga melarang ojek konvensional maupun ojek online untuk masuk ke mako, cukup sampai di penjagaan," ujar Zain.

Terakhir, pihaknya mengoptimalkan penggunaan kamera pengawas alias CCTV bilamana terjadi sesuatu yang tidak diinginkan akan mempermudah penyelidikan.

Di lokasi yang berbeda, Polres Tangerang Selatan juga memperketat pengamanan di jajaran polsek dan markas komando utama sejak Rabu (7/12/2022) pagi.

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu pun memerintahkan jajaran polsek untuk meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan.

"Polres dan jajaran polsek, dilakukan pengetatan terhadap pengunjung dan pemantauan melalui CCTV," kata Sarly saat dikonfirmasi.

Ia juga meminta jajaran Polsek dan Polres, untuk menambah perkuatan personel di pintu masuk.

"Kami minta personel penjagaan ditambah. Selalu dilakukan pemeriksaan terhadap masyarakat yang datang ke Polres ataupun ke Polsek," katanya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Situasi Terkendali

Polri memastikan situasi terkendali pasca peristiwa bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat. Sejumlah tim dari Jihandak Satbrimob hingga Densus 88 Antiteror Polri telah tiba di lokasi kejadian.

"Disampaikan kepada masyarakat bahwa situasi hingga saat ini terkendali dan masyarakat agar tetap tenang," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).

Menurut Ahmad, sejumlah langkah telah diambil antara lain mengamankan lokasi dengan melakukan sterilisasi, olah TKP di lokasi kejadian dan sekitarnya, serta mengumpulkan keterangan dari para saksi dan penyelidikan lainnya.

"Polri bekerja dengan cepat dan mengedepankan profesionalitas," kata Ahmad.

Polri menyatakan bahwa ledakan yang terjadi di Polsek Astanaanyar Kota Bandung, Jawa Barat diduga merupakan aksi bom bunuh diri. Peristiwa itu terjadi pagi ini, Rabu (7/12/2022) sekitar pukul 08.15 WIB.

"Iya dugaan bom bunuh diri TKP Astanaanyar Bandung," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan saat dikonfirmasi wartawan.

Belum banyak informasi yang bisa dibeberkan Ahmad kepada publik terkait peristiwa tersebut.

"Terduga pelaku bom bunuh diri meninggal," kata Ahmad.

3 dari 4 halaman

9 Korban, 1 Meninggal

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menyampaikan, total ada sembilan korban terdampak bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.

"Update korban peristiwa bom bunuh diri TKP Polsek Astana Anyar dari anggota Polri satu orang meninggal dunia, tiga luka berat, empat luka ringan. Dari masyarakat satu orang luka ringan," tutur Ahmad kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).

Senada dengan Divhumas Polri, Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Ibrahim Tompo menyampaikan bahwa satu anggota polisi meninggal dunia akibat aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat.

"Jadi korban delapan anggota, dan satu meninggal anggota, pelaku meninggal. Tujuh dalam perawatan," tutur Ibrahim kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).

Menurut Ibrahim, total ada sembilan orang yang menjadi korban, dengan rincian delapan anggota polisi dan satu merupakan masyarakat sipil.

"Korban sembilan orang dan satu meninggal. Satu pelaku sudah diidentifikasi dan dikembangkan terkait identitas," kata Ibrahim.

4 dari 4 halaman

Pelaku Eks Napiter Bom Panci Cicendo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambangi Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, yang menjadi sasaran aksi bom bunuh diri. Nyatanya, pelaku merupakan mantan narapidana terorisme atas nama Agus Sujianto alias Abu Muslim bin Wahid.

"Dari hasil sidik jari dan kemudian juga kita lihat dari face recognition identik menyebut identitas pelaku Agus Sujarno atau Agus Muslim. Yang bersangkutan pernah ditangkap karena peristiwa bom Cicendo dan dihukum 4 tahun, di bulan September atau Oktober 2021 bebas," tutur Listyo di Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).

"Tentunya kegiatan yang bersangkutan kita ikuti, namun demikian yang bisa dijelaskan. Pelaku terafilasi JAD Bandung atau Jabar dan tim terus bekerja menuntaskan peristiwa terjadi," sambungnya.

Diketahui, aksi bom bunuh diri terjadi di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu pagi ini (7/12/2022). Berdasarkan informasi yang diperoleh, pelaku merupakan mantan narapidana terorisme.

"Bahwa pelaku sempat ditahan di Lapas Kelas II A Pasir Putih Nusakambangan," tulis keterangan yang diterima terkait pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar.

Dia ditahan sejak 14 Maret 2017 dengan lama pidana kurungan penjara 4 tahun, sementara bebas pada 14 Maret 2021.

"Keterlibatan dalam kasus sebelumnya bahwa yang bersangkutan merakit bom bersama Yayat Cahdiat alias Abu Salam, dengan bahan material bom dibeli dengan menggunakan situs online dan mempelajari tutorial pembuatan bom dari jejaring internet serta sisa bahan material bom masih tersisadi kos-kosan," tulis keterangan tersebut.

Polri merilis data sementara korban aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung, Jawa Barat. Satu di antaranya meninggal dunia dari anggota polisi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.