Sukses

Tim SAR Temukan 17 Jenazah Baru Korban Gempa Cianjur Hari Ini

Tim Search and Rescue (SAR) gabungan menemukan dan mengangkat 17 jenazah korban meninggal akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur.

Liputan6.com, Jakarta - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan menemukan dan mengangkat 17 jenazah korban meninggal akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada hari ini, Jumat (25/11/2022).

"Hasil operasi pencarian dan pertolongan Tim SAR gabungan per-hari ini mendapatkan jenazah 17 orang," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam jumpa pers virtual, Jumat (25/11/2022).

Suharyanto menyebut, dari 17 korban yang ditemukan, 8 di antaranya sudah diketahui identitasnya. Sementara 9 lainnya belum teridentifikasi karena diduga bukan warga Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Nah 9 ini karena pelintas, warga luar Kecamatan Cugenang, ini masih diidentifikasi. Mohon seluruh masyarakat di sekitar Kecamatan Cugenang atau seluruh Kabupaten Cianjur atau dari luar Cianjur yang merasa ada anggota keluarganya yang hilang segera melapor," kata dia.

Suharyanto menyampaikan, korban meninggal dunia akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur bertambah menjadi 310 orang. Jumlah korban meninggal bertambah 38 orang dari sebelumnya. Pada Kamis, 24 November 2022, dia menyebut jumlah korban meninggal dunia sebanyak 272 orang.

Sementara korban yang dinyatakan hilang sebanyak 24 orang.

"Korban yang masih belum diketemukan adalah 24 orang. Nah 24 orang ini masih dicari terus. Tetapi 24 orang ini sudah jelas identitasnya," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gempa Cianjur, Mensos Risma Buat Dapur Umum di Jakarta dan Bekasi

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengatakan,pihaknya akan membuat dapur umum di Jakarta dan Bekasi untuk memudahkan proses distribusi bantuan makanan kepada masyarakat korban gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Saya putuskan pada hari ini kita membuat dapur umum di Jakarta dan Bekasi karena saya khawatir kalau semakin banyak pengungsi di sana, kebutuhan misalkan untuk bahan baku, misalkan seperti ayam dan telur itu terbatas," kata Risma di kantor Kemensos, Jakarta, Jumat (25/11/2022).

Dapur umum tersebut berlokasi di Taman Makam Pahlawan Jakarta dan Balai Pangudi Luhur Bekasi. Risma menjelaskan kedua dapur umum akan memproduksi makanan dalam bentuk lauk pauk, sementara nasi akan dimasak di dapur umum di Cianjur.

"Tadi ada diskusi bahwa kalau nasi kita masak juga di sini takutnya tidak enak sampai di sana. Jadi karena itu di sana tetap masak nasi namun lauk pauk akan kita supply sebagian dari Jakarta dan Bekasi dengan alasan bahwa kita khawatir kebutuhan makanan di sana tidak bisa kita penuhi," kata Risma seperti dilansir Antara.

Menurut Mensos, pihaknya juga membuka dapur umum 16 titik di lokasi bencana yang hingga saat ini masih terus didirikan dengan produksi makanan saji total 27.890 porsi untuk sekali makan.

Keenam belas dapur umum berlokasi di Sukamanah, Pendopo, RSUD Cimacan, Desa Gasol, Sukamaju, Karangtengah, Cimacan, Rancagoong, Cikancana, Warungkondong, Desa Cinta Asih Gekbrong, Cugenang, RS Sayang Cianjur, Kantor Dinas Cianjur, Sarampad Cugenang, dan Sukatani Pecet.

 

3 dari 3 halaman

Tak Ada Target Batas Waktu Dapur Umum

Risma mengatakan, Kemensos telah mengerahkan sekitar 442 personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) dari seluruh Jawa dan Lampung. Selain itu staf dari Kemensos juga turut membantu aktivitas di dapur umum, bukan hanya mereka yang berada di pusat tetapi juga staf dari 13 balai sentra.

"Kurang lebih sampai dengan hari ini, kurang lebih kita mengeluarkan Rp20 miliar sekian," imbuh Risma.

Dia mengatakan, pendirian dapur umum, baik yang berlokasi di Cianjur maupun di Jakarta dan Bekasi, tidak ditargetkan untuk dibuka dalam jangka waktu tertentu. Durasi pembukaan dapur umum bergantung dari lamanya kebutuhan pengungsian.

"Untuk dapur umum kita tidak tahu sampai kapan, kita tidak tahu. Nanti ada saatnya kita harus cabut. Kalau (contohnya) di Majene itu sampai satu tahun kita buat, Semeru itu tujuh bulan. Jadi nanti tergantung pengungsian itu," tandas Risma.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Gempa adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba.

    Gempa

  • Kabupaten Cianjur di Jawa Barat (Jabar) mengalami gempa bumi tektonik yang terjadi di darat, di kedalaman 10 Kilometer, Senin (21/11/2022).

    Gempa Cianjur

  • Kabupaten Cianjur adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat.
    Kabupaten Cianjur adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat.

    cianjur

  • BNPB adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

    BNPB