Sukses

Tukang Jamu Langganan Satu Keluarga Tewas di Kalideres: Terakhir Ada Perubahan Fisik di Korban

R menerangkan, kondisi fisik berubah dratis pada pertemuan terakhirnya dengan korban dalam kasus satu keluarga tewas di Kalideres.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pedagang jamu mengaku mengetahui sosok salah satu korban yang ditemukan tewas dalam rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. Korban yang dimaksud bernama Dian.

Pedagang jamu inisial R menyebut, Dian menjadi pelanggannya sejak beberapa tahun lalu. Bahkan, beberapa kali mengantarkan pesanan jamu ke kediaman korban di kasus satu keluarga tewas di Kalideres. Sepengetahuannya, hanya ada tiga orang di rumah tersebut. Dian tinggal bersama kedua orangtuanya.

Namun, Dian sudah tak pernah lagi memesan jamu sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

"Mungkin, waktu Corona, dia pernah keluar-keluar lagi," kata R kepada wartawan, Jakarta, Selasa (15/11/2022).

R menceritakan Dian memiliki perawakan tinggi dan gemuk, wajahnya cantik. Kondisi tubuhnya pun sehat.

"Sehatlah, cantik tinggi, bu Dian juga masih gemuk. Usia kira-kira 41 tahun," ucap dia.

R mengaku, bertemu terrakhir kali dengan Dian dan orangtuanya Rudyanto Gunawan dua bulan lalu. Dian jalan kaki sambil menenteng kresek hitam.

Posisinya, Dian di depan sedangkan bapaknya di belakang. Tak seperti biasanya, Dian tidak bertegur sapa dengannya.

"Terus tukang bubur ini nanya ke saya, 'Itu Dian kan mbak?' 'Iya kata saya.' 'Kok diem saja ya?' Iya. Biasanya kan dia negor 'mbaaak' gitu," ujar dia mengulang percakapannya dengan penjual bubur.

Dia turut menyoroti, perilaku Dian. Menurutnya, awal-awal, Dian dikenal sangat ramah.

"Iya tidak sombong. Iya (tegur) gitu," ujar dia.

R menerangkan, kondisi fisik berubah dratis pada pertemuan terakhirnya. Wajahnya pun pucat.

"Iya beda banget. Kek orang lagi sakit. Orang yang tadinya badannya gemuk, gede, tinggi, putih, cantik, badannya sampai kecil banget turun," ujar R.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Lagi Pakai Perhiasan

Tak hanya itu, dia menyebut, tidak ada lagi perhiasan yang menempel di tubuh Dian. Apalagi, sewaktu terakhir bertemu mereka jalan kaki.

"Biasanya dia keluar itu enggak pernah jalan. Dia selalu bawa mobil atau enggak motor. Dan baru kali itu lihat dia jalan," ujar R.

R mengatakan, meninggalnya satu keluarga diketahui dari rekanya sesama pedagang. Saat itu, pedagang rokok bertanya penghuni rumah yang tinggal di Blok AC5 No 7. R kemudian teringat dengan sosok Dian.

"Lah itu mah langganan saya. Saya kenal dia itu ya di sini doang. karena dia langganan ya kenalnya di sini. Saya juga tidak nyangka dia meninggal itu," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Takut

R mengatakan, kejadian itu pun membuat dirinya ketakutan. Dia langsung menghapus nomor telepon korban.

"Pas lihat berita itu saya kaget. ini mah rumah bu dian. langsung saya apus nomornya. saya takut. takut dipesenin jamu," ujar dia.

R meragukan penyebab kematian korban gegara kelaparan. Bukan apa-apa, yang dia tahu itu korban secara ekonomi terbilang baik.

"Itu katanya orang meninggal karena laper, saya juga ga percaya, wong dia dulu mobil punya motor punya, si Dian juga pakai gelang, orang kaya lah. makanya saya kaget. Engga percaya (kelaparan). Tapi pas diperiksa dokter tidak ditemukan asupan makanan," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.