Sukses

Puncak Festival Anak Sholeh, Bupati Ipuk: Kegiatan Ini Ikhtiar Kuatkan Pendidikan Para Pelajar

menurut Ipuk, anak-anak harus dibekali dengan nilai-nilai yang baik, untuk mengikis sikap negatif yang biasanya muncul akibat pengaruh konten di media sosial yang tidak terkontrol.

Liputan6.com, Banyuwangi Puncak kegiatan Festival Anak Sholeh yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, digelar di gedung tenis indoor GOR Banyuwangi, Senin (3/10). Selain diikuti ratusan pelajar, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani dan mubalig kondang Gus Miftah Habiburrahman dari Yogyakarta, ikut hadir dalam acara tersebut. 

Kegiatan ini, menurut Ipuk menegaskan merupakan bagian dari ikhtiar untuk menguatkan kualitas pendidikan para pelajar Banyuwangi. Khususnya dalam memperkuat sikap toleransi atas perbedaan, anti-bulliying hingga sikap sportifitas.

"Anak-anak hari ini, sangat sulit untuk dicegah dari dunianya sekarang. Seperti main game dan mengakses dunia digital. Oleh karena itu, kita tidak bisa hanya melarang, tapi juga harus dapat mencegah mereka dari ekses negatifnya. Seperti intoleran, bulliying hingga tidak sportif," tegas Ipuk.

 

Untuk mengikis sikap negatif yang biasanya muncul akibat pengaruh konten di media sosial yang tidak terkontrol itu, menurut Ipuk, anak-anak harus dibekali dengan nilai-nilai yang baik. Mulai dari rumahnya, lingkungan sekitarnya, terutama juga di sekolah.

"Lembaga pendidikan harus memberikan perhatian lebih. Tidak hanya sekadar mengajarkan pelajaran yang ada di kurikulum, tapi juga perhatikan tingkah pola anak. Jika ada yang tidak sesuai, lakukan pendekatan ekstra. Ke anaknya, atau kalau perlu juga ke orang tuanya," imbuhnya.

Sementara itu, Gus Miftah yang dikenal sebagai pendakwah milenial itu, menekankan agar anak-anak untuk tidak insecure. Menurutnya, sikap intoleran, bulliying hingga tidak sportif itu muncul dari kejiwaan yang insecure atau minder.

 

"Adik-adik semua harus percaya diri. Jangan insecure alias minder. Orang-orang yang intoleran itu, sebenarnya adalah orang yang tidak percaya pada dirinya. Mereka takut melihat orang beragama lain, karena sejatinya mereka tidak percaya akan keimanannya," jelas Pengasuh Pesantren Ora Aji di Yogyakarta itu.

Gus Miftah mengajak meneladani Nabi Muhammad. Meski hidup sebagai yatim piatu, Nabi tak memiliki sifat insicure.

"Justru beliau tumbuh sebagai figur yang kuat. Tidak minder dalam menghadapi segala problematika kehidupan," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi Suratno menjelaskan bahwa Festival Anak Sholeh ini terdiri dari sejumlah kegiatan. Selain pengajian bersama Gus Miftah, juga dirangkai dengan aneka perlombaan tingkat SMP. Mulai dari Musabaqah Tilawatil Qur’an, Musabaqah Hifdzil Quran, Dai Cilik hingga kaligrafi.

Dalam kesempatan tersebut, Suratno juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini oleh seluruh pelajar SMP Negeri maupun Swasta se Banyuwangi.

"Kami berharap, hal ini tidak hanya menjadi ruang kreasi bagi anak-anak, tapi juga bisa melahirkan talenta-talenta baru dari Banyuwangi," jelasnya

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini