Sukses

Ngabalin Tegaskan Istana Terbuka Bagi Pendemo: Saya Kasih Ketemu Presiden

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, memastikan bahwa istana membuka ruang bagi kelompok yang ingin menyampaikan aspirasi terkait penolakan kenaikan harga BBM.

Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, memastikan bahwa istana membuka ruang bagi kelompok yang ingin menyampaikan aspirasi terkait penolakan kenaikan harga BBM. Bahkan, dia menantang alumni 212 menghadap KSP untuk menyampaikan aspirasi.

"Menyampaikan pesan ke saya, alumni apa ya? Alumni 212. Kami tunggu, kami tunggu supaya bisa memberikan pencerahan juga supaya dia jangan cuma berteriak-teriak mengerti perkara," ujarnya di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/9).

Ngabalin berjanji KSP membuka pintu bagi kelompok manapun yang memprotes kebijakan pemerintah. KSP bakal pasang badan bila ada program strategis nasional Presiden Joko Widodo yang diprotes.

"Pasti, karena itu pesan presiden, mana-mana KSP yang di depan, baik dalam melaksanakan tugas-tugas program strategis nasional atau pun ada agenda-agenda penting yang hendak dan akan disampaikan kepada presiden pasti akan lewat KSP dan itu menjadi perintah langsung dari Jenderal Moeldoko," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Siap Fasilitasi

Ali juga siap memfasilitasi kelompok yang ingin bertemu langsung dengan kepala negara. Berapapun orangnya, ia akan pertemukan dengan Presiden Jokowi.

"Tidak ada yang mustahil kalau pas kebetulan dengan jadwal presiden jadwal di tempat, beberapa kali kan saya lakukan itu, KSP lakukan itu enggak ada masalah. Bahkan ada yang datang tidak pakai sandal kami bawa dan itu bukan kami atur-atur, dia datang saja, kapan berapa orang dia mau, kita kasih presiden, saya orangnya yang kasih ketemu Presiden," ujarnya.

"Jadi Istana ini terbuka, pemerintah ini terbuka, Joko Widodo terbuka untuk siapa saja asal jangan menyebarkan fitnah dengan menyebarkan berita dengan penuh kebohongan," jelas mantan politikus Golkar itu.

3 dari 3 halaman

Demo

Diberitakan, Persatuan Alumni 212 (PA 212), Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama) dan Front Pembela Islam (FPI) yang mengatasnamakan Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) menggelar demo di kawasan Jakarta Pusat, pada Senin (12/9) kemarin.

Sejauh ini, sejumlah elemen maupun organisasi masyarakat secara bergantian turut menyampaikan protesnya atas keputusan pemerintah menaikan harga BBM.

Sumber: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.