Sukses

BNPT Pastikan Awasi 5 WNI Fasilitator Keuangan ISIS

Amerika Serikat mengumumkan sanksi terhadap lima WNI fasilitator keuangan ISIS. Mereka terlibat dalam pendanaan aktivitas kelompok militan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat mengumumkan sanksi terhadap lima WNI fasilitator keuangan ISIS. Mereka terlibat dalam pendanaan aktivitas kelompok militan tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pun memastikan jika kelima WNI yang terlibat fasilitator keuangan ISIS masih dalam pengawasan.

"Kita sudah tau monitor, semua napiter itu dibawah monitoring BNPT maupun Densus 88," kata Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ahmad Nurwahid di Jakarta, Sabtu (14/5/2022).

Ahmad mengatakan, seperti Dwi Dahlia Susanti dan Dini Ramadhani yang dikabarkan saat ini berada di Turki, sementara Muh Dandi Adhiguna di Suriah.

"Ya di situ kan ada keterangan di Suriah, Turki. Itu kan ada di kamp dan lain sebagainya," kata Ahmad.

Sementara Rudi Heryadi dan Ari Kardian yang merupakan mantan narapidana terorisme juga masih dalam pemantauan.

"Kalau yang dua (di Indonesia) sudah jelas, yang eks napiter sudah jelas kan selalu dimonitor. Kalau masih belum moderat tetap kita lakukan deradikalisasi. Yang di luar negeri itu juga kita monitor terus dan kita koordinasi dengan lembaga terkait," ucapnya.

Pengawasan ini dilakukan oleh Satgas Penanganan Foreign Terrorist Fighters (FTF) dan telah melakukan koordinasi untuk menindaklanjuti upaya hukum sesuai UU No.9/2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme.

"Stakeholder itu termasuk dengan kalau Satgas FTF ini kalau di BNPT ada sinergitas otomatis di situ juga kerja sama dengan Densus, Polri sebagai eksekutor dalam penegakan hukum law enforcement," jelasnya.

"Kemudian kerja sama dengan kemenlu kerjasama dengan PPATK kalau soal pendanaan kerjasama dengan Menkopolhukam," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Daftar WNI yang Danai ISIS

Berikut WNI yang terlibat Foreign Terroris Fighter (FTF) ISIS :

1. Muhammad Dandi Adhiguna alias Dandi Adhiguna Lesmana alias Dandi Muhammad Adhiguna. Dia tinggal di Kayseri, Turki. Dandi Adhiguna lahir di Gresik, Jawa Timur. Terkait dengan Dwi Dahlia Susanti.

2. Rudi Heryadi, berasal dari Bogor, Jawa Barat. Terkait dengan ISIS

3. Ari Kardian, berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia kelahiran 16 Februari 1990. Terkait dengan ISIS.

4. Dini Ramadhani, kelahiran 10 Maret 1993. Dia saat ini tinggal di Kayseri, Turki. Dini terkait dengan Dwi Dahlia Susanti.

5. Dwi Dahlia Susanti, berasal dari Kecamatan Mangkubumi, Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat ini Dwi Dahlia berada di Idlib, Suriah. Dia kelahiran 28 Juli 1976. Dwi disebut terkait dengan ISIS.

3 dari 3 halaman

Peran WNI Danai ISIS

Kelima WNI itu punya peran penting dalam mengumpulkan dana di Indonesia dan Turki yang kemudian dana itu dipakai untuk membiayai penyelundupan anak keluar dari kamp dan mengirim mereka ke anggota ISIS untuk direkrut.

Dwi Dahlia Susanti sudah menjadi pemasok keuangan bagi ISIS sejak 2017 dan membantu anggota ISIS lainnya dengan mentransfer uang melibatkan sejumlah individu di Idonesia, Turki, dan Suriah. Pada akhir 2017 Dwi membantu suaminya mengirimkan uang senilai hampir USD 4.000 dan senjata kepada seorang pentolan ISIS.

Pada waktu itu Susanti mengalihkan sekitar USD 500 dari dana itu untuk pendukung ISIS di dalam jaringannya sendiri.

Pada wal 2021 Dwi memfasilitasi transfer uang dari Indonesia ke Suriah untuk memberikan dana bagi sejumlah individu yang berada di kamp. Dalam sejumlah kasus, dana tersebut dipakai untuk menyelundupkan anak remaja keluar kamp menuju gurun, tempat mereka ditampung oleh anggota ISIS untuk direkrut.

Pada pertengahan 2019, Rudi Heryadi memberi saran kepada rekannya untuk pergi ke wilayah ISIS, termasuk Afghanistan, Mesir, kawasan Afrika, dan Yaman. Heryadi juga meminta bantuan dana untuk mereka dan keluarga mereka yang akan ikut serta. Pada 24 Juni 2020 Heryadi didakwa atas kasus terorisme di Indonesia.

Sanksi dari AS ini juga diberikan kepada Ari Kardian yang sebelumnya sudah didakwa membantu orang Indonesia pergi ke Suriah untuk bergabung dengan ISIS.

Selain itu Muhammad Dandi Adhiguna juga memberi bantuan kepada Dwi, termasuk bantuan keuangan dan operasional. Dandi juga menyarankan Dwi memakai rekening bank pribadinya.

Pada akhir 2021 Dandi mengisi formulir pendaftaran untuk bergabung dengan ISIS dan mengirimkannya kepada Dwi. Dini Ramadhani juga terlibat memberikan bantuan keuangan kepada Dwi dalam sejumlah urusan.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam/Merdeka

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.