Sukses

24 Tahun Tragedi Trisaksi Diharap Terus Bangkitkan Semangat Reformasi

Acara peringatan 24 tahun Tragedi Trisakti ini diakhiri dengan pembacaan doa serta napak tilas dan tabur bunga di titik tertembaknya para korban pejuang reformasi. Acara dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga di tugu Tragedi Trisakti 12 Mei 1998.

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Trisakti menggelar upacara peringatan 24 tahun tragedi Trisakti, pada hari Kamis (12/5/2022). Peringatan 24 tahun tragedi 12 Mei 1998 ini diharapkan bisa terus membangkitkan semangat perjuangan reformasi.

Upacara peringatan 24 tahun Tragedi Trisakti ini dipimpin Rektor Universitas Trisakti Kadarsyah. Upacara yang dimulai pukul 08.05 WIB ini dihadiri para pimpinan universitas, fakultas, serta perwakilan alumni dan Yayasan Trisakti.

"Peringatan Tragedi Trisakti 12 Mei 1998 ini merupakan momen yang tepat untuk kita semua menggugah kembali semangat reformasi dalam menyongsong kesiapan dalam mengantisipasi tantangan bangsa Indonesia ke depan, khususnya dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan," ujar Ketua Ikatan Alumni Trisaksi Silmy Karim dalam keterangannya, Kamis (12/5/2022).

Silmy mengajak seluruh civitas akademik untuk melanjutkan semangat dan cita-cita mulia pahlawan pejuang reformasi dalam mewujudkan keadilan, kemajuan, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Perjuangan keempat mahasiswa yang gugur ini harus terus dilanjutkan dengan merawat keragaman dan persatuan bangsa," kata dia.

Acara peringatan 24 tahun Tragedi Trisakti ini diakhiri dengan pembacaan doa serta napak tilas dan tabur bunga di titik tertembaknya para korban pejuang reformasi. Acara dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga di tugu Tragedi Trisakti 12 Mei 1998.

Setelah itu, rombongan melanjutkan kegiatan dengan ziarah ke makam pejuang reformasi di TPU Tanah Kusir dan TPU Al-Kamal Kebon Jeruk.

Silmy juga berterima kasih kepada pemerintah dan berbagai pihak yang telah memperhatian para keluarga pejuang reformasi. Diketahui, pemerintah telah memberikan tanda jasa yaitu bintang Jasa Pratama kepada empat mahasiswa Trisakti yang gugur pada saat Tragedi Trisakti 12 Mei 1998.

Keempatnya yaitu, Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie.

"Perjalanan 24 tahun reformasi tidaklah mudah. Demokratisasi, reformasi total, dan kebebasan berpendapat tidak mungkin terjadi tanpa perjuangan para mahasiswa yang menuntut adanya reformasi," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Erick Thohir Beri Rumah Ahli Waris Korban Tragedi 98

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir secara resmi memberikan kunci rumah untuk keluarga korban aktivis 1998. Erick memberikannya dalam acara halal bihalal dan peringatan 12 Mei 1998 yang berlangsung di Grand Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022).

Erick berharap dengan pemberian rumah bagi para keluarga korban 1998 ini tidak dimaknai politik. Menurut Erick, pemberian rumah ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah kepada para keluarga aktivis yang gugur dalam peristiwa 1998.

"Saya sampaikan, pemerintah selalu hadir, apalagi yang namaya bicara kemanusiaan. BUMN memang bukan menjadi bagian yang harus menhindarkan ketika ada isu kemanusian. Seperti hari ini mengapresiasi pejuang reformasi dengan memberikan perumahan," ujar Erick di Grand Sahid, Kamis (12/5/2022).

Menurut aktivis 1998 Sayed Junaidi Rizaldi selaku penanggung jawab acara menyebut pemberian rumah bagi korban 1998 merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap keluarga rekannya yang gugur.

"Ini kan pemberian rumah bentuk apresiasi dari pemerintah, ini dimulai dr kita ketemu Pak Jokowi pada 2019, ini proses sudah lama," kata dia.

Menerima kunci perumahan dari pemerintah, Lasmiati Syahrir selaku orang tua almarhum Herry Hartanto mengucap syukur. Dia berharap dengan pemberian rumah ini menjadikan sebuah ikatan yang kuat antara pemerintah dan keluarga korban.

"Semoga tali kasih ini memberikan manfaat dan keberkahan bagi kita semua. Walaupun nyawa anak kita diganti berapa miliar pun tidak akan tergantikan. Tapi dengan adanya ini paling tidak pemerintah mengakui perjuangan anak-anak kita di 98," kata Lasmiati.

"Semoga perjuangan anak-anak kita tidak sia-sia, saya harap aktivis 98 maju terus dan memperjuangan Indonesia maju," dia menambahkan.

Erick pun menyadari hal tersebut. Pemberian rumah ini tidak serta merta bisa mengembalikan para korban.

"Betul yang disampaikan ibu (Lasmiati), tidak bisa tergantikan dengan nilai berapa pun. Negara yang besar adalah negara yang tidak melupakan sejarah," kata dia.

3 dari 3 halaman

Adian Napitupulu Beri Hormat Erick Thohir

Sekretaris Jenderal Persatuan Nasional Aktivis 1998 (Sekjen Pena 98) Adian Napitupulu mengapresiasi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang peduli kepada keluarga korban tragedi 1998.

Adian merasa hormat dengan kepedulian Erick yang mengadakan buka puasa bersama dengan orang tua korban dan pemberian rumah layak huni kepada empat keluarga korban.

"Walaupun saya dan Erick Thohir kerap berbeda, sebagai Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (Pena 98), saya ikut mengucapkan salut, hormat, dan terima kasih atas kepedulian Erick Thohir yang memberikan rumah untuk empat keluarga korban Trisakti," ujar Adian dalam keterangan resminya, Rabu (27/4/2022).

Menurut Adian, apa yang dilakukan Erick Thohir dengan menugaskan PT Bank Tabungan Negara (BTN) memberikan bantuan rumah kepada ahli waris korban Trisakti, di Jakarta, menunjukkan sikapnya yang tidak melupakan perjuangan Reformasi 1998.

"Dia tidak lupa pada pengorbanan mereka yang gugur di Trisakti, dia tidak lupa pada derita keluarga korban. Kepedulian Erick Thohir adalah kata dalam tindakan yang menunjukan pada keluarga korban bahwa mereka tidak sendirian," kata Adian.

Menurut Adian, banyak yang dihasilkan dari perjuangan 1998, yakni lahirnya puluhan partai politik, lahirnya ratusan media massa tanpa kekhawatiran dibredel, kepala daerah hingga presiden yang dipilih oleh rakyat, hingga lahirnya KPK dan MK.

Menurut Adian, setelah 24 tahun berlalu, Erick Thohir memerlihatkan kepedulian terhadap keluarga korban.

"Erick Thohir menyalami dan memeluk mereka satu persatu lalu memegang tangan ibu-ibu korban untuk berdiri di sampingnya dan selanjutnya Erick Thohir memberikan masing-masing keluarga sebuah rumah layak huni di wilayah yang dipilih sendiri oleh keluarga korban," kata Adian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini