Sukses

Penumpang Mudik Lebaran di Terminal Pulogebang Diperkirakan Tak Sebanyak Sebelum Pandemi Covid-19

Sepekan jelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat sudah mulai melakukan mudik ke kampung halaman masing-masing. Ribuan orang sudah mulai meninggalkan Jakarta melalui Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur.

Liputan6.com, Jakarta Sepekan jelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat sudah mulai melakukan mudik ke kampung halaman masing-masing. Ribuan orang sudah mulai meninggalkan Jakarta melalui Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur.

Kendati begitu, Korsatpel Operasional dan Kemitraan Terminal Pulogebang, Hendra Kurniawan memprediksi jumlah pemudik dari Terminal Pulogebang tidak sebanyak sebelum adanya pandemi Covid-19.

"Saya rasa masih dibawah dari tahun 2019, karena adanya persyaratan perjalanan," kata Hendra kepada Liputan6.com, Selasa (26/4/2022).

Lanjut dia, puncak arus mudik di Terminal Pulogebang akan terjadi pada hari libur cuti bersama sampai 30 April 2022. Hendra menyatakan peningkatan jumlah penumpang terjadi sejak 16 April 2022.

"Penumpang lebih dari 1.000 penumpang sehari terjadi pada 21 April 2022 dan bus yang diberangkatkan sebanyak 179 unit," ucap dia.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi sekitar 85,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022. Jumlah tersebut didominasi oleh para pemudik dengan menggunakan kendaraan roda empat sebanyak 23 juta. Kemudian sepeda motor sebanyak 11 juta dan sisanya menggunakan transportasi umum.

Juru bicara Menteri Perhubungan, Adita Irawati menyatakan prediksi jumlah pemudik tersebut mengalami peningkatan sebesar 40 persen dibandingkan dengan mudik Lebaran 2019. Lalu ada peningkatan 100an persen dengan Lebaran 2021. Dari jumlah tersebut 70 persen mobilitas pemudik yaitu di Pulau Jawa.

"Tujuan mudik utamanya memang itu Jawa Tengah kemudian Jawa Timur Jawa Barat non Bodebek dan DI Yogyakarta. Selanjutnya diikuti di daerah lain di luar Jawa. Kalau asal pemudik memang terbesar dari Jawa Timur bisa ke arah barat ke Jawa Tengah dan keluar pulau Jawa," kata Adita kepada Liputan6.com.

Untuk kawasan Jabodetabek kata dia, diperkirakan sebanyak 14 juta orang berpotensi melakukan perjalanan mudik Lebaran. Mobilitasnya juga diperkirakan paling banyak menggunakan kendaraan roda empat dan sepeda motor. Karena hal itu sejumlah koordinasi dengan sejumlah pihak pun dilakukan untuk mengantisipasi adanya permasalahan saat mudik.

Salah satunya yaitu memastikan layaknya sarana dan prasarana dari transportasi umum yang akan digunakan. Yaitu adanya ram check atau inspeksi keselamatan terhadap transportasi umum. Mulai dari bus, kereta api, hingga pesaawat terbang. Hal tersebut bertujuan sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan.

"Kedua itu crewnya itu terpilih betul-betul orang yang sehat dan fit dan ini sudah dilakukan sejak pertama. Sebelum mudik lebaran pun mobilitas masyarakat udah naik ini dipastikan para awak transportasi nya juga sehat," papar dia.

Kemudian ada pula merencanakan adanya cadangan transportasi untuk mengantisipasi adanya lonjakan penumpang. Selanjutnya sosialisasi kepada pemudik sepeda motor untuk menggunakan layanan mudik gratis.

"Karena dari pengalaman kami mudik-mudik sebelum pandemi itu penggunaan roda dua itu banyak sekali menyebabkan kecelakaan lalulintas dan juga angka kematian lumayan tinggi," jelas Adita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelabuhan Merak Mulai Padat

Pelabuhan Merak mulai dipadati oleh pemudik. Enam dari tujuh dermaga semua terisi oleh kendaraan. Sedangkan Dermaga 1 masih belum bisa digunakan, lantaran masih dalam tahap pembangunan yang belum selesai hingga hari ini, Selasa, 26 April 2022.

Sedangkan berdasarkan pantauan diluar pelabuhan, Jalan Cikuasa Atas dijadikan kantung parkir. Kemudian Jalan Cikuasa Bawah yang terpantau padat dijadikan jalur kendaraan yang keluar dari Pelabuhan Merak.

Padatnya pemudik menyebabkan penumpang harus menunggu berjam-jam lamanya di sekitar pelabuhan, untuk bisa masuk kedalam kapal.

Seperti yang diceritakan oleh Rosi, kemudian asal Jakarta Selatan dengan tujuan Lampung Tengah ini, sudah menunggu sejak Selasa dini hari, 26 April 2022 pukul 03.00 wib, hingga pukul 08.30 wib belum bisa naik ke atas kapal.

"Udah masuk pelabuhan dari jam 3 pagi. Karena puncaknya mudik kali ya. Karena kan dua tahun lalu pada belum ada yang mudik, padet. Enggak nyangka padet, Dikira puncaknya tanggal 29 April 2022," ujar Rosi, ditemui di gang way Dermaga 3 Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Selasa (26/04/2022).

Kemudian yang dikatakan oleh Umat Hamdan, pemudik asal Cikarang, Bekasi dengan tujuan Bandar Lampung ini mengaku sudah sampai di Pelabuhan Merak, sejak Selasa dini hari, 26 April 2022, sekitar pukul 01.00 wib. Hingga menjelang subuh, dia belum bisa naik ke atas kapal.

Dia mengaku heran, kemudian menggunakan motor belum disuruh naik ke atas kapal, sedangkan pemudik mobil sudah diperbolehkan.

"Mudik sekarang karena udah waktu nya libur, jadi mudik awal. Baru kali ini mudik, dua tahun enggak mudik, walau keluar rumah hujan tetep kita terus pakai jas hujan. Mobil udah naik sebagian, motor belum di naikin, enggak tahu ada kendala apa," ujarnya, Selasa (26/04/2022).

3 dari 3 halaman

Polisi Imbau Warga yang Mudik Bisa Lapor RT-RW

Pihak Polda Metro Jaya meminta warga Jakarta untuk segera melaporkan kepada pihak RT maupun RW hingga aparat keamanan jika ingin melakukan mudik Lebaran.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, ini dilakukan agar tetap aman selama rumah ditinggal pergi oleh pemiliknya ke kampung halaman untuk merayakan Lebaran.

"Untuk rumah-rumah ditinggalkan pemudik kami telah imbau Kapolsek, Babinkantibmas bekerjasama dengan Babinsa. Kemudian Pemda, Satpol PP kita mengimbau masyarakat yang tinggalkan rumah apabila tidak ada orang lain atau keluarga ini bisa titipkan atau beritahu kepada pihak Kelurahan, RT, RW setempat termasuk dari kepolisian polsek-polsek juga," kata dia kepada wartawan, Senin 25 April 2022.

Menurut Zulpan, jika nanti sudah dilaporkan akan didata dan bisa dipantau untuk mencegah hal yang tak diinginkan terjadi.

"Akan didata rumah kosong yang ditinggalkan masyarakat mudik ke kampung halaman. Sehingga rumah yang ditinggalkan jadi data kita untuk dipantau agar tidak terjadi hal-hal tidak diinginkan," sambungnya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat bisa menaruh sepeda motor yang ditinggalkan mudik untuk dititipkan ke kantor polisi terdekat jika tak ada pihak yang ikut memantau atau mengawasi rumah selama ditinggal pergi untuk merayakan Lebaran di kampung halaman.

"Termasuk apabila ada barang berharga dan benda bergerak lain seperti motor, mobil yang tidak dibawa mudik dan tidak aman di rumah, bisa dititip ke kantor polisi terdekat," jelas Zulpan.

"Sehingga akan kami lakukan penjagaan dan pengamanan. Setelah mudik, barang-barang itu bisa diambil masyarakat dengan baik," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.