Sukses

Komandan Kompi Berbohong, Panglima TNI Geram Kelalaian Tewaskan 3 Prajurit di Papua

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menemukan adanya keterangan bohong yang dilaporkan oleh Komandan Kompi atas penyerangan di Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh, Papua.

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menemukan adanya keterangan bohong yang dilaporkan oleh Komandan Kompi (Danki) atas peristiwa penyerangan di Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh, Papua, pada Januari 2022. Imbasnya, tiga prajurit meninggal dunia.

"Ternyata hasilnya berbohong. Yang terjadi bukan yang dilaporkan. Dan yang terjadi sebenarnya ini disembunyikan oleh si Danki dari Komandan Batalyon," tutur Andika Perkasa dalam video yang ditayangkan dalam akun YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa seperti dikutip Liputan6.com, Minggu (20/3/2022).

Menurut Andika, kejanggalan atas kronologi kejadian yang dilaporkan membuat tim investigasi Kodam melakukan penyelidikan lanjutan atas peristiwa itu. Nyatanya, terbukti adanya kelalaian pimpinan yang menyebabkan terjadinya penyerangan tersebut dan menimbulkan korban jiwa.

"Jadi ya betul yang melakukan tindak pidana pembunuhan adalah kelompok bersenjata. Tapi juga ada peran ini, peran penggelaran oleh Komandan Kompi yang dalam hal ini sebagai komandan pos di tempat yang tidak diperhitungkan dan disepelekan," kata Andika.

Sebelumnya, tiga prajurit TNI AD tewas dalam kontak tembak dengan kelompok separatis teroris (KST) di Desa Tigilobak, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua.

Kontak tembak tersebut bermula dari penyerangan yang dilakukan kelompok separatis itu ke Pos Koramil Gome Satgas Kodim YR 408/Sbh.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna menuturkan, kontak tembak terjadi pukul 04.30 WIT.

"Mengakibatkan tiga prajurit gugur dan satu prajurit mengalami luka tembak dengan kondisi kritis," ujar Tatang dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/1/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

asa

"Tiga prajurit atas nama Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tupel Alomoan Baraza, dan Pratu Rahman Tomilawa, meninggal dunia. Sedangkan satu prajurit lagi mengalami luka tembak atas nama Pratu Syaiful," lanjut dia.

Tatang menjelaskan, jenazah Serda M Rizal Maulana Arifin diterbangkan ke kampung halamannya di Bandung, Jawa Barat, pada Kamis 27 Januari 2022.

"Sedangkan, Jumat (28/1/2022) besok jenazah Pratu Tupel Alomoan Baraza diterbangkan ke Jambi dan jenazah Pratu Rahman Tomilawa ke Maluku Tengah," tutur dia.

Atas kejadian itu, pimpinan dan seluruh prajurit serta keluarga besar TNI AD menyampaikan rasa duka yang mendalam atas gugurnya tiga prajurit dari Satgas Kodim YR 408/Sbh tersebut.

"Sebagai wujud penghormatan dan rasa cintanya kepada Prajuritnya yang gugur, direncanakan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman akan memimpin langsung upacara pemakaman Serda M Rizal Maulana Arifin salah satu korban kontak tembak tersebut di Bandung," kata Tatang.

"Sedangkan upacara pemakaman Pratu Tupel Alomoan Baraza di Jambi akan dipimpin Pangdam II/ Sriwijaya dan upacara pemakaman Pratu Rahman Tomilawa di Maluku Tengah akan dipimpin oleh Pangdam XVI/Patimura," tutup dia.

 

3 dari 3 halaman

Panglima TNI ke Lokasi

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa pun bergegas bertolak ke lokasi kejadian usai mendapat laporan.

"Per pukul 09.00 WIB tadi, kami menerima WhatsApp dari Pak Panglima bahwa berkenaan dengan kejadian di Papua pagi tadi, beliau harus berangkat," kata Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid, saat menyampaikan alasan ketidakhadiran Andika dalam rapat kerja bersama komisinya di Gedung DPR RI Jakarta, Kamis (27/1/2022).

Menurut laporan Komandan Korem (Danrem) 173/PVB Brigjen TNI Taufan Gestoro, penyerangan KKB pada Kamis pagi berada di Bukit Tepuk, Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Akibat serangan itu tiga prajurit gugur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.