Sukses

Langkah Pengamanan Bansos oleh Polda Jabar dan Jajaran Mendapat Apresiasi

JAMMI juga mendukung upaya Kemensos yang melibatkan penegak hukum dalam penyaluran bansos.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan penghargaan kepada aparat penegak hukum yang berupaya mengawal bantuan sosial (bansos) hingga sampai kepada penerima manfaat. Salah satunya Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Ahmad Dofiri dan Direktur Kriminal Khusus Komisaris Besar Arif Rahman.

Prestasi Kapolda Jawa Barat tersebut mendapat apresiasi dari Jaringan Mubalig Muda Indonesia (JAMMI). Koordinator nasional JAMMI, Irfaan Sanoesi mengatakan, penghargaan dari Kemensos tersebut merupakan ganjaran setimpal dari hasil kinerja jajaran Polda Jawa Barat.

"Selamat kepada jajaran Polda Jawa Barat yang mendapat penghargaan dari Kemensos. Wa bil khusus, kepada Kapolda Bapak Ahmad Dofiri yang saat penyerahan penghargaan diterima oleh Wakil Kepala Kepolisian Daerah Brigadir Jenderal Eddy Sumitro dan Direktur Kriminal Khusus Bapak Arief yang meraih penghargaan Kemensos. Hal ini buah dari kerja keras semua jajaran," ujarnya kepada media, Kamis (26/8/2021).

Menurut Irfaan, kerja keras tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat layak diganjar penghargaan mengingat pengawalan bansos hingga sampai ke penerima manfaat menggunakan pendekatan preventif dan edukatif dengan asas equality before the law yang komprehensif.

JAMMI juga mendukung upaya Kemensos yang melibatkan penegak hukum dalam penyaluran bansos. JAMMI menilai langkah Menteri Sosial Tri Rismaharini sangat tepat karena bansos ini merupakan program yang rawan diselewengkan.

"Dilatarbelakangi banyaknya laporan soal bansos, Mensos menginisiasi kolaborasi Kemensos dan aparat penegak hukum, salah satunya pihak Polri. Ini merupakan langkah tepat untuk menekan angka kecurangan atau penyelewangan bansos sehingga penerima manfaat benar-benar merasakan manfaatnya," pungkasnya.

Awalnya, Mensos mengungkapkan kendala program bansos. Tri Rismaharini mengatakan program bansos pernah terkendala karena ada oknum yang memotong dana.

"Program-program ini ditujukan bagaimana masyarakat dalam kondisi pandemi ini bisa lebih mudah. Namun memang sekali lagi saya mau menyampaikan ternyata beragam sekali yang mendapat permasalahan ini. Saya pernah didemo di sini ada 20 orang, (menyebut) ada seseorang yang memotong itu bantuan," ungkap Risma di kantor Kemensos, Selasa (24/8/2021).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kejaksaan dan Polri

Namun, masalah itu sudah selesai karena dibantu oleh aparat penegak hukum. Oleh karena itu, Risma berharap kerja sama dengan kejaksaan dan Polri terus berlanjut.

Adapun penghargaan diberikan kepada 142 aparat yang terdiri dari 33 orang dari Kejaksaan Agung dan 109 orang dari Polri.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.