Sukses

Sandiaga Uno Berikan 1.000 Hewan Kurban di 17 Provinsi

Sandiaga menyebut telah menyiapkan hewan kurban untuk dibagikan ke beberapa provinsi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno memberikan hewan kurban kepada tokoh agama, masyarakat, dan elemen masyarakat lainnya di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di wilayah Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Sandiaga mengajak masyarakat untuk bangkit dari pandemi COVID-19 dengan melakukan kurban. Karena dengan berkurban dapat dijadikan contoh semangat kebangkitan.  

Bersinergi dengan tokoh agama, ormas islam, pondok pesantren, lembaga pendidikan, dan 18 Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Islam, Sandi menyebut telah menyiapkan hewan kurban untuk dibagikan ke beberapa provinsi. 

"Kami menyiapkan 1.000 hewan kurban untuk diberikan di 17 Provinsi," ujarnya, Selasa (20/7/2021).

Sandi menuturkan, ke-17 Provinsi tersebut antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Kalimantan Selatan, Sulawesi utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi tenggara, dan sejumlah Provinsi lainnya.

Ada pun kewan kurban yang diberikan berupa sapi, kerbau, dan kambing yang dilakukan serentak secara hybrid dengan protokol kesehatan ketat. 

"Ada 114 lokasi termasuk pemotongan dan pencacahan serta pembagian daging kurban untuk masyarakat," kata Sandiaga. 

Diakui Sandi, masyarakat kini sedang berada di tengah keprihatinan. Untuk itu di momentum Idul Adha hari ini, pihaknya menghadirkan kebijakan yang tepat sasaran, bermanfaat, dan memastikan kebangkitan ekonomi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sandiaga: Tetap Semangat Melawan COVID-19

Namun, Sandi meminta masyarakat untuk tetap semangat menjalani kehidupan melawan COVID-19.

"Kami mengapresiasi pengorbanan semua pihak, khususnya para medis yang bekerja di garis terdepan membantu penyembuhan masyarakat dari COVID-19," tuturnya.

Sandi mengungkapkan, dokter, perawat, apoteker, petugas ambulans, petugas pemakaman dan tenaga medis telah bekerja keras selama pandemi dengan mengutamakan keselamatan orang lain.

Bahkan, sejumlah tenaga medis, guru, Polisi, TNI, relawan, dan aparatur negara, harus kehilangan nyawa saat membantu penanganan COVID-19 di Indonesia. 

"Selain itu, rasa terima kasih mendalam untuk para pelaku usaha, pedagang yang membatasi jam operasionalnya, serta pegawai yang bekerja di rumah, demi membantu mengurangi beban rumah sakit dan fasilitas kesehatan," pungkas Sandiaga. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.