Sukses

Banjir di Perumahan Mayang Pratama Bekasi, Aktivitas Lumpuh Total

Menurut ketua RT setempat, jumlah kepala keluarga yang terdampak banjir sebanyak 92 KK atau 324 jiwa.

Liputan6.com, Jakarta Banjir kembali merendam Perumahan Mayang Pratama Blok A, RT 04 RW 02, Mustikajaya, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Kali ini ketinggian banjir di atas 1,5 meter. Kondisi ini disebabkan tingginya intensitas hujan yang turun pada Sabtu (20/2/2021) dini hari. 

Menurut Ketua RT Slamet Supriyadi, genangan air bahkan belum sepenuhnya surut saat banjir kembali melanda, sekitar pukul 02.00 WIB.

"Jumat tidak sebesar ini, masih ketinggian kurang lebih 1 meter. Kalau sekarang sudah di atas 1,5 meter, karena Jumat itu belum sepenuhnya surut, ditimpa lagi dengan hujan Sabtu dini hari," kata  dia kepada Liputan6.com, Sabtu (20/2/2021).

Menurutnya, dari 4 RT di RW 02, hanya RT 04 saja yang terdampak banjir. Jumlah KK yang terdampak dikatakan sebanyak 92 KK atau 324 jiwa.

"Yang terdampak hanya RT 04 saja. RT 01, 02 dan 03 bisa dikatakan tidak terdampak banjir," ujar Slamet.

Meski banjir terbilang tinggi, kata dia, warga enggan mengungsi dan memilih bertahan di kediaman masing-masing.

"Yang dievakuasi cuma dua orang, satu balita dan satu lagi orang dewasa. Pakai perahu karet milik PMI," ungkap Slamet.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aktivitas Warga Lumpuh Total

Banjir juga menyebabkan aktivitas warga di lokasi lumpuh total. Sejumlah pihak pun memberikan bantuan makanan berupa 200 nasi bungkus, yang dibagikan tiga kali sehari.

"Alhamdulillah tadi pagi ada bantuan. Siang tadi juga ada dapur umum, dan dari teman-teman pengurus RT tadi sudah mengambil. Lebih dari cukup lah alhamdulillah," ucap Slamet.

Saat ini ketinggian banjir di perumahan tersebut masih di atas 1 meter. Warga berharap pemerintah daerah bisa secepatnya merealisasikan pembuatan polder, untuk meminimalisir banjir.

"Dulu kami sudah aspirasi pembuatan polder dan waktu itu juga sudah deal. Hanya kebetulan karena pandemi, jadi kami memaklumi. Mudah-mudahan setelah pandemi ini berakhir, polder bisa terealisasi," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.