Sukses

Anies Baswedan Klaim Banjir di Duri Kepa Surut Kurang 6 Jam

Anies Baswedan mengklaim banjir di kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat surut kurang dari enam jam. Menurutnya, ini buah dari jajarannya yang berkerja cepat mengantisipasi banjir.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim banjir di kawasan Duri Kepa, Jakarta Barat surut kurang dari enam jam. Menurutnya, ini buah dari jajarannya yang berkerja cepat mengantisipasi banjir.

Menurut dia, dengan antisipasi yang dilakukan pihaknya, banjir di kawasan Duri Kepa dapat surut kurang dari enam jam.

"Alhamdulillah, kita sama-sama rasakan hasilnya pada Minggu lalu ketika hujan deras, Duri Kepa memang sempat tergenang. Tapi berkat kerja cepat jajaran Dinas SDA dapat surut dalam waktu kurang dari enam jam," kata Anies dalam akun Instagram @aniesbaswedan yang dikutip Liputan6.com, Selasa (16/2/2021).

Dia menegaskan, untuk wilayah di Duri Kepa pihaknya menyiapkan dua pompa stasioner dan dua pompa mobile di rumah pompa Kedoya Taman Ratu.

Selain itu ada berbagai program telah dilaksanakan pihaknya untuk mengantisipasi banjir.

"Berbagai antisipasi sudah dilakukan Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta. Mulai dari gerebek lumpur, perbaikan gorong-gorong, pelebaran saluran air, serta persiapan pompa air," jelas Anies.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pernyataan Wagub

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota tidak bisa surut dalam waktu enam jam, sebagaimana instruksi Gubernur Anies Baswedan. Hal itu lantaran banjir diakibatkan dari air kiriman.

"Jadi harus dibedakan banjir yang disebabkan karena genangan atau banjir yang disebabkan karena datang dari banjir bandang," kata Riza di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (8/2/2021).

Salah satunya, yakni terkait banjir yang terjadi di kawasan Pejaten Timur, Jakarta Selatan. Kata Riza, banjir di wilayah itu diakibatkan meluapnya Kali Ciliwung karena air kiriman dari Bogor, Jawa Barat.

Di samping itu, sejumlah wilayah di Jakarta juga memiliki permukaan tanah yang rendah. Akibatnya, wilayah yang berlokasi di bantaran sungai terdampak luapan air dan mengalami surut yang cukup lama.

"Pejaten Timur itu kan adanya banjir disebabkan karena aliran air yang datang dari Katulampa. Yang dari daerah lain, daerah tetangga yang masuk ke Jakarta ada peningkatan curah hujan di sana masuk Jakarta, sehingga ada peningkatan muka air," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.