Sukses

Ma'ruf Amin Disebut Ikut Fokus Bekerja Menanggulangi Pandemi Covid-19

Arif juga menampik anggapan Ma'ruf Amin tidak bisa bekerja. Sejak Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia dilanda pandemi Covid-19 pada 2 Maret lalu, kata Arif, Wapres fokus bekerja menanggulangi pandemi.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Arif Rahman mengaku gerah dengan sejumlah pihak yang meminta Wapres Ma'ruf Amin mundur dari jabatannya. Menurutnya, Ma'ruf Amin menjadi wapres karena mendapat dukungan dari masyarakat luas.

"Artinya, kalau hanya satu atau dua orang yang meminta Wapres mundur, ini namanya melawan masyarakat luas yang mendukung Kiai Ma'ruf Amin di Pilpres kemarin," ujar Arif Rahman dalam keterangan tertulis, Rabu (25/11/2020).

Arif mengungkapkan, Ma'ruf Amin punya kontribusi besar dalam memenangkan pertarungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilres 2019 lalu. "Karena berpasangan dengan Kiai Ma'ruf, umat Islam khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU) pun satu suara memenangkan Pak Jokowi waktu itu," tandasnya.

Memang pada Pilpres lalu, pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin menang telak di sejumlah daerah yang menjadi basis NU. Di antaranya, Provinsi Jawa Timur.

"Makanya, ini ada segelintir orang seenaknya saja minta Wapres mundur. Ini sama menyakiti warga NU," tandas Arif yang juga Dewan Pembina Master C19.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tampik Anggapan Tidak Bekerja

Arif mengingatkan kepada sejumlah pihak agar dapat menjaga omongannya.  Arif juga menampik anggapan Ma'ruf Amin tidak bisa bekerja. Sejak Presiden Jokowi menyatakan bahwa Indonesia dilanda pandemi Covid-19 pada 2 Maret lalu, kata Arif, Wapres fokus bekerja menanggulangi pandemi.

"Sampai hari ini Wapres terus mendorong penanggulangan pandemi Covid-19. Terus Ferdinand menilai Wapres tidak bekerja dasarnya apa?," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.