Sukses

Capaian Setahun Kemendikbud di bawah Nakhoda Nadiem Makarim

Menurut Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na’im, salah satu capaian tersebut adalah melakukan transformasi pendidikan dan kebudayaan di masa pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Setahun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di bawah nakhoda Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, pihaknya mengatakan telah banyak capaian yang telah ditorehkan. 

Menurut Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Ainun Na’im, salah satu capaian tersebut adalah melakukan transformasi pendidikan dan kebudayaan di masa pandemi Covid-19. 

"Dalam mendukung visi dan arahan Presiden, sebagai bentuk komitmen untuk membangun SDM yang unggul, Kemendikbud menjadi sektor yang sangat awal dalam melakukan penyesuaian kebijakan dibandingkan sektor-sektor lain dalam menangani pandemi," jelas Ainun dalam keterangan tertulis, Rabu (28/10/2020).

Dalam rangka memperkuat sekolah menghadapi pandemi, Ainun menyebut Kemendikbud juga melakukan penyesuaian kebijakan terkait pelaksanaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) reguler, BOS afirmasi serta BOS kinerja agar bantuan dapat digunakan leluasa untuk kebutuhan sekolah di masa pandemi. Salah satunya untuk membiayai kuota internet.

"Sekarang, ketika bantuan kuota internet di bulan lalu sudah cair, sekolah bisa menggunakan alokasi kuota dari dana BOS untuk keperluan yang lain," jelas Ainun. 

Bulan lalu, tutur Ainun, Kemendikbud telah memberikan kuota data internet dengan total anggaran Rp 7,2 triliun. Dan pada periode pertama bulan Oktober telah diberikan 35,7 juta bantuan kuota data internet.

"Kami optimis penerima kuota data internet ini akan terus bertambah seiring dengan akurasi data ponsel dan juga penyelesaian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) oleh kepala sekolah dan pimpinan satuan pendidikan," ungkap Ainun. 

Capaiannya lainnya yang telah ditorehkan Kemendikbud, telah melatih para guru agar adaptif dan inovatif dengan menyelenggarakan program Guru Penggerak.

Selain itu, digelar pula sesi webinar bagi para guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran selama pandemi yang telah diikuti oleh 150 ribu guru. 

"Kami ingin guru-guru bisa memberikan layanan pendidikan yang baik," lanjutnya.  

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan untuk Mahasiswa dan Siswa

Ainun juga mengatakan bahwa dari aspek pemulihan sebagai bagian dari gotong-royong terdapat beberapa capaian dalam periode satu tahun ini yang sudah direalokasi menggunakan anggaran sebesar Rp 4,9 triliun.

Di antaranya adalah untuk menangani pandemi. Seperti mobilisasi relawan Covid-19 nasional, peningkatan kapasitas rumah sakit pendidikan untuk menjadi pusat tes Covid-19, serta pengadaan alat-alat kesehatan.

Sementara, bantuan untuk mahasiswa di masa sulit disalurkan dalam bentuk cicilan uang kuliah tunggal (UKT), penundaan UKT, penurunan UKT, pemberian beasiswa, dan bantuan infrastruktur.

"Bantuan ini sangat membantu mahasiswa kita," imbuhnya.

Guna mencegah penyebaran Covid-19, lanjut Ainun, Kemendikbud di bawah komando Nadiem juga telah melakukan pembatalan ujian nasional dan ujian sekolah dan menyesuaikan pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). 

Sementara itu, untuk memastikan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tetap berlangsung, Kemendikbud juga menggagas program Belajar dari Rumah di TVRI, menyediakan materi cetak pembelajaran, mengoptimalisasikan Rumah Belajar, dan menerapkan pembelajaran daring bagi perguruan tinggi.

"Ini adalah sarana yang harapannya mudah untuk diterapkan bagi orangtua, pendidik, dan peserta didik," ucapnya.  

Guna mencetak sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing tinggi, menurut Ainun, Kemendikbud telah memberikan dana Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 18,1 juta siswa dan KIP Kuliah pada 200 ribu mahasiswa.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.