Sukses

5 Hal Terkait Banjir yang Rendam Ratusan Rumah di Bogor

Banjir ini terjadi akibat intensitas curah hujan tinggi di kawasan Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Liputan6.com, Jakarta - Banjir tak hanya merendam kawasan Bekasi namun juga Bogor, Jawa Barat sejak Sabtu malam, 24 Oktober 2020.

Banjir ini terjadi akibat intensitas curah hujan tinggi di kawasan Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Akibatnya ratusan rumah warga terendam. Banjir akibat luapan Sungai Cikeas dan Cileungsi tersebut juga menyebabkan sejumlah ruas jalan dan pabrik di kawasan itu terendam.

"Lebih dari tujuh RW yang terendam banjir. Air dengan cepat mengalir dan merendam permukiman warga Villa Nusa Indah 1 dan 2," ujar Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman.

Menurut Puarman, air mulai menggenangi rumah-rumah di Bojongkulur pukul 22.45 WIB hingga Minggu dini hari.

Sementara itu, menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Priatna Syamsah menyebutkan, ada empat titik banjir di Kota Bogor.

Berikut 5 hal terkait banjir yang merendam kawasan Bogor, Jawa Barat dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Banjir Akibat Curah Hujan Tinggi

Banjir akibat intensitas curah hujan tinggi kembali melanda kawasan Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Sabtu malam, 24 Oktober 2020. Akibatnya ratusan rumah warga terendam.

Banjir akibat luapan Sungai Cikeas dan Cileungsi tersebut juga menyebabkan sejumlah ruas jalan dan pabrik di kawasan itu terendam.

Dampak terparah dilanda banjir yaitu kawasan Perumahan Vila Nusa Indah 1 dan 2. Ratusan rumah di wilayah tersebut terendam banjir setinggi lutut hingga dada orang dewasa.

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C) Puarman mengatakan, air mulai menggenangi rumah-rumah di Bojongkulur pukul 22.45 WIB hingga dini hari tadi.

Banjir merupakan dampak luapan Sungai Cileungsi dan Cikeas akibat guyuran hujan deras yang terjadi malam tadi.

"Lebih dari tujuh RW yang terendam banjir. Air dengan cepat mengalir dan merendam pemukiman warga Villa Nusa Indah 1 dan 2," kata Puarman.

 

3 dari 6 halaman

Wilayah Langganan Banjir dan Dampaknya

Puarman menyatakan, bencana tersebut dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi pada Sabtu malam sehingga menyebabkan Sungai Cileungsi meluap dan merendam ratusan rumah warga. Banjir juga merendam sejumlah ruas jalan dan pabrik di kawasan itu.

"Fasilitas umum juga terdampak. 19 masjid dan 2 musala serta sekolah Akbid Bunda Auni, sekolah Daarel Salam, dan Sekolah Bunda ikut terendam," kata dia.

Sementara itu, Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Muhamad Adam Hamdan sebelumnya mengatakan, banjir di Bojongkulur diakibatkan luapan air dari Sungai Cileungsi yang arusnya bertemu di seputar Perumahan Vila Nusa Indah.

Pihak BPBD bersama TNI dan Polri serta relawan sudah bersiaga di lokasi banjir sejak malam tadi, untuk membantu mengevakuasi warga dan menjaga barang-barang milik korban.

"Wilayah Bojongkulur memang langganan banjir di musim hujan," ujar Adam.

Hal itu karena wilayah Bojongkulur berada di tengah-tengah antara aliran Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas yang mengalir hingga ke Bekasi, Jawa Barat. Jika salah satu sungai meluap, maka Desa Bojongkulur akan terdampak.

"Kalau Sungai Cileungsi meluap, dipastikan Bojongkulur terdampak banjir. Di samping itu, dataran Bojongkulur daerahnya lebih rendah, makanya jadi langganan banjir," tutup Adam.

 

4 dari 6 halaman

150 Warga Dievakuasi

Rumah warga yang terendam banjir berada di Perumahan Vila Nusa Indah 1 dan 2, serta Perumahan Bumi Mutiara, perbatasan Kabupaten Bogor dengan Bekasi.

Menurut Puarman, sedikitnya 150 jiwa dievakuasi ke tempat aman seperti masjid, musala, balai desa, maupun rumah kerabat terdekat. Bahkan pada saat itu, ada yang memilih bertahan di lantai 2 rumah mereka.

Puarman menyatakan, banjir setinggi 40 cm hingga 170 cm itu sempat merendam 22 RW di Desa Bojongkulur, Gunungputri sejak Sabtu pukul 22.30 WIB malam tadi.

"Sampai pagi ini, masih ada 5 RW yang tergenang setinggi 40-60 cm," ujar Puarman, Minggu (25/10/2020).

 

5 dari 6 halaman

Rendam 220 Rumah

Sejumlah titik di Kota Bogor, Jawa Barat, terendam banjir setelah diguyur hujan deras pada Sabtu malam, 24 Oktober 2020.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Priatna Syamsah menyebutkan, ada empat titik banjir di Kota Bogor.

"Di wilayah Tegal Gundil, Cibuluh, Perumahan Pondok Aren, dan Perumahan Griya Cimanggu," kata Priatna, Minggu (25/10/2020).

Banjir tersebut disebabkan oleh naiknya debit air beberapa aliran sungai akibat hujan deras di Kota Bogor dan sekitarnya sejak Sabtu sore hingga malam.

Banjir dengan ketinggian 30-100 cm mengakibatkan sedikitnya 220 rumah terendam. Banjir mulai surut dua jam kemudian.

"Namun sampai saat ini ada rumah-rumah warga yang masih terendam yaitu di Perumahan Griya Cimanggu," kata dia.

Banjir rata-rata setinggi paha orang dewasa masih menggenangi perumahan elite tersebut. Bahkan beberapa kendaraan milik warga pun ikut terendam.

Tim SAR gabungan masih melakukan penanganan evakuasi material longsoran yang menutupi aliran kali kecil di wilayah tersebut.

"Banjir di wilayah itu akibat aliran kali kecil tertutup longsor dari bangunan lapak kios di pinggir Jalan Sholeh Iskandar. Untuk mengevakuasi material harus menggunakan alat berat," jelas Priatna.

 

6 dari 6 halaman

Banjir Mulai Surut

Banjir yang melanda Bojongkukur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor berangsur-angsur mulai surut dan menyisakan lumpur serta genangan di jalan dan permukiman warga.

Warga kini mulai berjibaku membersihkan rumah yang sempat terendam setinggi 40-170 cm pada Sabtu malam. Di lokasi hanya tersisa genangan beberapa sentimeter.

"Banjir sudah mulai surut, hanya sisa lumpur dan genangan air di beberapa titik saja," ujar Kasie Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Muhamad Adam Hamdani, Minggu (25/10/2020).

Petugas BPBD pun sejak pagi membersihkan lumpur di beberapa ruas jalan dengan menggunakan truk tangki.

"Kita langsung semprot pakai truk tangki supaya masyarakat bisa dengan mudah menggunakan fasilitas jalan," kata dia.

Menurutnya, sebagian besar korban banjir sudah kembali ke rumahnya masing-masing, setelah sebelumnya sempat mengungsi ke beberapa tempat seperti kantor desa, masjid, musala, maupun rumah saudara terdekat.

"Sudah tidak ada yang mengungsi. Semua kembali ke rumahnya masing-masing," terangnya.

Meski banjir sudah surut, sebagian warga mengaku masih cemas akan terjadi banjir susulan, mengingat intensitas hujan di Bogor beberapa hari terakhir ini cukup tinggi.

"Apalagi kalau di hulu sungai hujan deras, dipastikan terjadi lagi banjir. Karena di sini memang langganan banjir," ujar Rizki warga Vila Nusa Indah 2.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.