Sukses

Mi Superior Menawarkan Kenikmatan yang Berbeda

Tingginya tingkat kebutuhan konsumen mengkonsumsi mi instan mendorong PT Tiga Pilar Sejahtera memproduksi Mi Superior. Semula bisnis utama PT TPS hanya bihun kering dan snack.

Liputan6.com, Sragen: Mi instan sudah lumrah menjadi sarapan pagi buat orang Indonesia. Selain mudah dibuat, makanan berbentuk seperti tali yang biasa direbus atau digoreng ini memang enak disantap. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan dua tahun silam, orang Indonesia mampu mengkonsumsi mi rata-rata 56 bungkus per tahun sebagai pengganti nasi. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan pasar mi instan melonjak sebesar 5,3 persen dalam tempo sepuluh tahun.

Tingginya tingkat kebutuhan konsumen itulah yang mendorong PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) ikut memproduksi mi instan. Karena sejak berdiri pada 1959, bisnis utama perusahaan yang berpusat di Jalan Raya Solo-Sragen kilometer 16, Grompol, Jawa Tengah itu hanya memproduksi bihun kering merek Cangak, Superior, dan Filtra. Tapi setelah melihat peluang bisnis mi terbuka, PT TPS mulai menproduksinya dengan merek Superior.

Mi ala Sragen tersedia dalam enam pilihan rasa, antara lain kaldu ayam, kari ayam, dan ayam bawang. Semula produksinya hanya dipasarkan di wilayah Jateng. Melihat reaksi pasar yang bagus, akhirnya pemasaran meluas ke seluruh Jawa. Sekarang, mi produksi PT TPS bisa diperoleh konsumen di warung, pasar, sampai hypermarket. "Kita juga sudah mendapat sertifikat ISO 9001 versi 2001 untuk mi kering," kata Manajer Pemasaran Obeq Soebagyo, baru-baru ini.

Strategi untuk mengokohkan hasil produksi, lanjut Obeq, ada tiga pilar. Pertama mempertahankan kualitas mi kemudian menjualnya dengan harga terjangkau. "Harga di masyarakat harus real," ujar Obeq. Sedangkan pilar ketiga adalah mendistribusikan hasil produksi ke lokasi yang tepat. Untuk mempermudah promosi, PT TPS hanya memanfaatkan event yang digelar di daerah-daerah. "Sasaran distribusi untuk sementara, memang dibatasi agar kualitas mi tetap terjaga," kata Direktur Operasi Hendi Yusman, menambahkan.

Mi instan Superior terkenal dengan kekenyalan mi-nya. Bentuk mi juga tidak mengembang seperti merek lain, jika dibiarkan beberapa menit setelah dimasak. Bahkan konsumen tidak perlu merasa takut keracunan, karena batas kadaluarsanya selama delapan bulan. Sertifikat halal pun sudah diperoleh dari Majelis Ulama Indonesia. Kini, Mi Superior makin sejajar dengan produsen lain di kelasnya. Bahkan, PT TPS menargetkan akan meningkatkan produksi agar bisa bersaing di kelas internasional pada tiga tahun mendatang.(KEN/Tim Usaha Anda)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.