Sukses

Akses Menuju Istana Ditutup, Polisi Lakukan Rekayasa Lalu Lintas

ambodo mengatakan penutupan jalan menuju Istana Negara akan dilakukan sampai pedemo selesai melakukan aski unjuk rasa.

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah menutup akses lalu lintas menuju Istana Negara dengan kawat dan berier beton sejak pukul 15.00 WIB, Jumat (16/10/2020). Hal ini untuk mengantisipasi pendemo tolak Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja (Cipatker) mendekati Istana Negara.

Direktur Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo menjelaskan, seluruh akses jalan menuju Istana Negara sudah ditutup, baik dari Arah Patung Kuda, Harmoni maupun Gambir.

"Karena sekarang sudah direntangkan kawat barrier maka lalu lintas sudah ditutup total," ujar Sambodo saat dihubungi wartawan.

Kemudian, Sambodo mengatakan penutupan jalan menuju Istana Negara akan dilakukan sampai pedemo selesai melakukan aski unjuk rasa.

"Belum tahu (dibuka jalan), tapi kalau dari ketentuan UU sampai pukul 18.00 WIB," katanya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapkan Rekayasa Lalulintas

Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali mempersiapkan pengalihan arus lalu lintas di kawasan sekitar Istana Negara, Gambir, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10), antisipasi aksi unjuk rasa tolak Omnibus Law Cipta Kerja.

"Kami kembali menyiapkan rencana rekayasa lalin di kawasan Istana hari ini," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Jumat (16/10).

Rekayasa lalu lintas ini dilakukan, karena Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI akan kembali menggelar demonstrasi menolak UU Cipta Kerja.

Kendati demikian, Sambodo menjelaskan kalau rencana rekayasa lalin ini sifatnya situasional. Artinya, hal tersebut baru dilakukan apabila mendesak di saat kondisi harus diterapkan.

"Pengalihan arus ini dilakukan secara situasional, tergantung situasi dan kondisi di lapangan nantinya," kata dia.

Berikut rencana pengalihan arus lalu lintas di kawasan sekitar Istana Negara yang telah disiapkan Ditlantas Polda Metro Jaya:

1. Arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan menuju Jalan Veteran III diluruskan ke traffic light Harmoni.

2. Arus lalu lintas dari Jalan Medan Merdeka Timur yang akan menuju Jalan Medan Merdeka Utara dibelokkan ke kanan ke Jalan Perwira.

3. Arus lalu lintas dari Jalan Ridwan Rais yang akan menuju ke Jalan Medan Merdeka Selatan diluruskan ke Jalan Medan Merdeka Timur.

4. Arus lalu lintas dari Jalan MH Thamrin yang akan menuju ke Bundaran Patung Kuda dibelokkan ke kiri atau ke kanan ke Jalan Kebon Sirih.

5. Arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kiri ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Fachrudin dan arus lalin dari Jalan Fachrudin yang akan belok kanan ke Jalan Budi Kemuliaan diluruskan ke Jalan Abdul Muis.

6. Arus lalu lintas dari Jalan Tanah Abang II yang akan lurus ke Jalan Museum dibelokkan ke kiri maupun ke kanan. Arus lalu lintas dari Jalan Majapahit yang akan belok ke kiri ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Abdul Muis dan arus lalu lintas dari Jalan Abdul Muis yang akan belok kanan ke Jalan Museum diluruskan ke Jalan Majapahit.

7. Arus lalu lintas dari l Hayam Wuruk yang akan lurus ke Jalan Majapahit dibelokkan ke kiri ke Jalan Juanda dan arus lalu lintas dari Jalan Veteran Raya yang akan belok ke kiri ke Jalan Majapahit diluruskan ke Jalan Suryo Pranoto maupun dibelokkan ke kanan Jalan Gajah Mada.

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.