Sukses

Fakta Demo Tolak RUU Cipta Kerja Disusupi Pelajar Jakarta dan Tangerang

Puluhan pelajar SMA/SMK diamankan di sekitar kawasan Stasiun Bogor dan Taman Topi, Kamis pagi. Mereka mengaku ingin ikut berdemonstrasi dengan para buruh di depan Gedung DPR RI.

Liputan6.com, Jakarta - Aksi penolakan massa buruh dan mahasiswa terhadap RUU Cipta Kerja hingga kini masih terjadi. Bahkan disejumlah titik sempat diwarnai bentrokan antar massa dengan pihak aparat.

Tak sedikit pula fasilitas umum yang dirusak oleh kelompok massa yang anarkis. Sebut saja pos polisi Patung Kuda, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat dan belum lama Halte Bus Transjakarta Sarinah ikut jadi sasaran amuk massa.

"Tidak ada korban jiwa ataupun terluka, kami turut prihatin atas kerusakan gedung tersebut," kata Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Agung Pribadi di Jakarta, Kamis (8/10/2020).

Namun, di balik semua aksi penolakan itu, demo tersebut ternyata memicu kalangan pelajar ikut melakukan aksi serupa.

Kamis pagi tadi, puluhan pelajar SMA/SMK diamankan TNI-Polri di sekitar kawasan Stasiun Bogor dan Taman Topi. Mereka mengaku ingin ikut berdemonstrasi dengan para buruh di depan Gedung DPR RI. 

Menurut Ketua Satgas Pelajar Kota Bogor Muhammad Ikbal, para pelajar tersebut menerima ajakan di media sosial, WA Grup untuk berdemo di Jakarta.

"Saya tidak tahu pelajar itu diajak mahasiswa atau enggak, tapi mereka berangkat gabung sama mahasiswa," ujarnya.

Berikut aksi tolak RUU Cipta Kerja oleh para buruh yang telah disusupi ratusan pelajar yang telah diprovokasi:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

Ratusan Pelajar SMK Bekasi Diamankan

Ratusan pelajar SMK yang ikut melakukan demo menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja menuju Jakarta, diamankan aparat gabungan yang bersiaga di titik perbatasan Kota Bekasi-Jakarta, Kamis (8/10/2020) siang.

"Ada seratus lebih pelajar SMK yang kita amankan ke Polres Bekasi," kata Kapolsek Medansatria, Kompol Agus Rochmat.

Menurutnya, para pelajar tersebut sempat berusaha menerobos barikade petugas yang bersiaga di pos penjagaan polisi di Harapan Indah.

Alhasil, kericuhan pun sempat terjadi. Para pelajar melempari batu dan kayu ke arah aparat. Sejumlah aparat sempat beranjak dari titik lokasi untuk menghindari lemparan batu.

"Jadi oleh personel gabungan dengan Brimob, TNI, Satpol PP, kita halau saat mereka mau menuju Jakarta," ujar Agus.

Selang beberapa waktu kemudian, petugas akhirnya berhasil meredam aksi anarkis pelajar sehingga situasi bisa terkendali.

Ratusan pelajar tersebut, kata dia, tak hanya berasal dari Kota/Kabupaten Bekasi, namun ada beberapa diantaranya yang berasal dari luar daerah, seperti Kuningan.

3 dari 8 halaman

5 Pelajar Terluka di Tangerang

Sementara itu di Tangerang, lima pelajar terluka akibat bentrok massa yang demo menolak disahkannya RUU Omnibus Law Ciptaker di Jalan Daan Mogot, Batu Ceper. 

"Ada lima siswa yang terluka," ujar Kepala Divisi Humas PMI Kota Tangerang Ade Kurniawan di Jalan Daan Mogot, Kota Tangerang, Kamis (8/10/2020).

Para petugas PMI yang disiagakan tak jauh dari lokasi demo, di Jalan Daan Mogot Kota Tangerang langsung memberikan penanganan medis terhadap para siswa yang luka-luka tersebut.

"Langsung kami tangani secara medis," katanya.

Menurutnya, para siswa ini mengalami luka-luka lecet akibat bentrokan dengan aparat Kepolisian.

"Lukanya lecet, dominan di tubuh bagian perut," katanya.

4 dari 8 halaman

5 Remaja Menyusup ke Rombongan Buruh di Gatot Subroto

Sejumlah remaja ketahuan menyusup di antara rombongan buruh yang tengah demo menolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja. Mereka pun berlarian menghindari kejaran petugas kepolisian.

Sejauh ini ada lima remaja yang tertangkap di Jalan Jenderal Gatot Subroto mengarah ke Gerbang Pemuda.

Penyusupan tersebut terungkap saat ratusan massa yang demo memprotes pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja terus berdatangan ke Gedung DPR/MPR. Kepolisian pun menghalau pengunjuk rasa agar tidak melintas ke arah Gedung DPR/MPR.

Ketika kepolisian hendak berdialog dengan perwakilan buruh yang demo, beberapa anggota mendeteksi adanya sejumlah remaja yang bukan dari kelompok buruh, turut berada di rombongan. Remaja itu pun langsung ditangkap.

Penangkapan tersebut membuat remaja lain dalam rombongan demo takut. Mereka berlarian menghindar. Bahkan, ada sekitar lima orang menyeberang Tol Dalam Kota.

5 dari 8 halaman

Adang Truk Berisi Puluhan Remaja

Polisi juga menghadang satu unit truk yang sedang mengangkut puluhan remaja yang akan demo di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur, Kamis siang (8/10/2020).

Satu unit truk yang mengangkut sekitar 50 penumpang remaja berpakaian bebas disetop aparat sebab menumpang kendaraan secara tidak aman.

Beberapa remaja tampak duduk di atas kepala truk sambil mengibarkan bendera serta spanduk penolakan terhadap RUU Cipta Karya atau Omnibus Law.

Usai diberhentikan, aparat memaksa mereka turun dari bak truk lalu dikumpulkan di trotoar jalan untuk pendataan.

"Saya diajak teman mau ke Senayan," kata salah satu remaja berinisial RD (16) di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Petugas berseragam TNI dan Polri tampak berjaga-jaga di sekitar Simpang Jalan Raya Bekasi-Cakung untuk mengawasi situasi wilayah perbatasan DKI Jakarta dengan Kota Bekasi, Jawa Barat.

6 dari 8 halaman

41 Remaja Diciduk di Jalan Raya Bogor

Sehari sebelumnya, penghadangan juga dilakukan aparat terhadap remaja yang akan demo di Jakarta Timur.

Saat itu sebanyak 41 remaja digelandang polisi menuju Mapolrestro Jakarta Timur dari lokasi penghadangan di Jalan Raya Bogor, Ciracas.

Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Atie Ardian yang dikonfirmasi terkait hal itu enggan memberikan keterangan sebab sedang dalam penanganan di Polda Metro Jaya.

"Ditangani oleh Polda Metro," kata Atie.

7 dari 8 halaman

59 Siswa Diamankan di Perbatasan Tangerang-Tangerang Selatan

Sebanyak 59 siswa asal Tangerang yang akan menuju Jakarta untuk mengikuti demo Omnibus Law RUU Cipta Kerja diamankan polisi di perbatasan Tangerang-Tangerang Selatan, Kamis (8/10/2020).

"59 orang kami amankan di perbatasan dengan Tangsel tujuan ke Jakarta," kata Kapolesta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi, Kamis (8/10/2020).

Menurut dia, dari 59 orang yang diamankan, ada 6 siswa yang menggunakan seragam SMA. Bahkan setelah diperiksa, ada siswa yang masih duduk di tingkat SMP, namun menggunakan seragam SMA agar bisa ikut demo.

Kapolres juga melanjutkan, di tangan salah satu rombongan ini juga kedapatan membawa tembakau gorila.

"Ada yang kedapatan membawa tembakau diduga jenis tembakau gorila," ungkap Ade Ary.

Lalu, ada juga siswa yang membawa katapel yang disimpan di tasnya. Seluruh siswa yang ingin ikut demo Omnibus Law di Jakarta tersebut pun masih diamankan di Polresta Tangerang.

8 dari 8 halaman

Puluhan Pelajar Diamankan Petugas di Stasiun Bogor

Puluhan pelajar yang hendak ikut berdemonstrasi di depan Gedung DPR RI terjaring penyekatan. Anak-anak sekolah dari Kota dan Kabupaten Bogor ini diadang aparat gabungan saat akan bergerak menuju Jakarta.

Para pelajar yang masih duduk di bangku SMA/SMK tersebut terjaring personel TNI-Polri dari Satgas Pelajar di sekitar kawasan Stasiun Bogor dan Taman Topi, Kamis (8/10/2020) pagi.

Anak-anak usia sekolah itu bertekad berangkat ke Jakarta, karena seruan yang disebarkan melalui aplikasi pesan berantai di WhatsApp.

Mereka diketahui hendak berangkat ke Jakarta menggunakan commuterline dan bergabung bersama mahasiswa dari sejumlah kampus di Bogor.

"Saya tidak tahu pelajar itu diajak mahasiswa atau enggak, tapi mereka berangkat gabung sama mahasiswa," ujar Ketua Satgas Pelajar Kota Bogor Muhammad Ikbal.

Ikbal mengungkapkan, para pelajar tersebut mengaku berencana ikut demo ke Gedung DPR RI menolak RUU Cipta Kerja yang sudah disetujui wakil rakyat untuk disahkan pada 5 Oktober kemarin.

"Sebagian besar mengaku mau ikut demo. Sisanya ngakunya cuma mau main ke Jakarta, tapi kita tidak percaya begitu saja," kata dia.

Namun begitu, anak-anak pelajar tersebut, dipastikan tidak membawa senjata tajam atau benda tumpul lain yang bisa menimbulkan potensi bahaya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.