Sukses

Pengendara Motor Tewas Dihantam Kereta di Perlintasan Bulak Kapal Bekasi

Korban yang tak mengetahui kedatangan kereta, langsung menerobos perlintasan yang tidak berpalang pintu.

Liputan6.com, Bekasi - Seorang pengendara sepeda motor terlindas kereta api di perlintasan KA Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu 19 Agustus 2020 sore. Korban, Amugeni (20), tewas seketika di lokasi kejadian dengan kondisi mengenaskan.

Insiden mengerikan tersebut terjadi pada Rabu 19 Agustus 2020 sekira pukul 17.45 WIB. Kala itu korban mengendarai sepeda motor Honda nopol B 4077 SCY, melaju dari arah Perumnas 3 menuju lampu merah Bulak Kapal.

Korban yang tak mengetahui kedatangan kereta, langsung menerobos perlintasan yang tidak berpalang pintu. Namun tak lama kemudian korban memutuskan memutar balik kendaraannya kembali.

"Korban sudah melintas, tapi kemudian balik lagi. Tidak tahu kalau ada kereta yang mau melintas," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing kepada Liputan6.com, Kamis (20/8/2020).

Tiba-tiba datang KA Mutiara Selatan dari arah Jakarta menuju Surabaya dengan kecepatan tinggi, dan langsung menghantam kendaraan korban. Korban pun terpental dan tewas seketika di lokasi kejadian dengan luka parah di bagian kepala.

"Korban meninggal dunia di lokasi," ujar Erna.

Jasad korban kemudian dibawa petugas ke RSUD Kota Bekasi. Sepeda motor korban yang ringsek diamankan sebagai barang bukti.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sering Kejadian

Sementara pengguna jalan menyebutkan kecelakaan lalu lintas di perlintasan KA Bulak Kapal kerap terjadi. Hal ini disebabkan tidak tersedianya palang pintu di perlintasan yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun. Padahal antara lintasan kereta dan lampu merah hanya berjarak sekitar 100 meter.

"Kejadian seperti ini sering karena tidak ada palang pintu lintasan. Ditambah lagi macet tak terurai di jam kerja dan pulang kerja," kata Dedi, seorang pengguna jalan yang biasa melintas di lokasi.

Kondisi perlintasan yang tidak berpalang pintu itu menurutnya sudah sering dikeluhkan para pengguna jalan lantaran dianggap membahayakan. Dedi berharap pemerintah daerah menindaklanjuti masalah ini demi mengantisipasi kecelakaan kereta di kemudian hari.

"Harus ada jalan flyover untuk mengurai kemacetan dan kecelakaan KA," ucap warga Rawakalong itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.