Sukses

PKS: Tak Ada Mahar dengan Foke-Nara

Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq mengatakan banyak faktor yang membuat PKS memutuskan mendukung pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Foke dan Nara.

Liputan6.com, Jakarta: Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Mahfudz Siddiq mengatakan banyak faktor yang membuat PKS memutuskan mendukung pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (Foke) dan Nachrowi Ramli (Nara). Dukungan ini sama sekali tak terkait mahar (jual beli suara).

Hal tersebut diungkapkan terkait adanya isu yang diedarkan pihak yang menurut PKS tidak bertanggungjawab bahwa jatuhnya pilihan PKS untuk mendukung Foke-Nara adalah karena sejumlah mahar.

"Tidak ada mahar mengenai hal itu, kita dukung pasangan Foke-Nara karena komitmennya dalam pembangunan Jakarta selama lima tahun ke depan," kata Mahfudz kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/8).

Selain itu, Mahfudz mengatakan salah satu alasan PKS mendukung pasangan Foke-Nara disebabkan karena ketidakjelasan sikap calon Gubernur yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Joko Widodo (Jokowi).

Memang kita tanyakan padanya mengenai komitmennya untuk menuntaskan jabatannya selama 5 tahun jika menang dalam pilkada DKI ini. Hal ini karena kita tidak mau nanti dukungan kita menjadi sia-sia karena bisa saja nanti baru satu tahun menjabat Gubernur, dia meninggalkan jabatannya," tutur Mahfudz.

Mahfudz menjelaskan, pihaknya jika ingin berkoalisi dengan kandidat pemimpin dan partai lain tentunya masing-masing pihak harus bisa menghormati kontrak politik yang ada. "Jokowi sendiri tidak ada konfirmasi mengenai hal itu, jadi kita anggap tidak setuju dengan syarat yang kita ajukan," paparnya.

Dirinya tak membantah dulu dalam pilkada wali kota Solo, PKS mendukung Jokowi. Itu karena dulu PKS melihat gagasan-gagasan Jokowi sangat bagus dan bisa diimplementasikan. "Tapi kita tidak mau orang yang diberikan amanah terus memburu jabatan yang lebih tinggi. Kita tidak mau hal itu menjadi tren atau gejala umum karena hal itu mencederai amanah yang diberikan." (AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini